Balikpapan (Antara Bali) - Keberadaan badak di Kalimantan terdeteksi di
kawasan hutan produksi di dekat Kampung Besiq, Kecamatan Damai,
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Badak itu terekam dalam foto dan video bahwa hewan itu bercula
serta berkulit tebal tersebut, kata Direktur Konservasi World Wildlife
Fund (WWF) Arnold Sitompul di Balikpapan, Senin.
"Dari foto-foto dan video ini, dari penampakannya, untuk sementara
kita golongkan ke dalam spesies Dicerhorinus sumatrensis," katanya.
Dari perkiraan kasar sementara, jumlah hewan ini hidup di hutan tersebut tidak kurang dari 8 ekor.
Tim gabungan yang terdiri dari WWF (Dana Satwa Internasional/
lembaga swadaya masyarakat yang berkhidmat pada pelestarian hewan-hewan
yang terancam punah), Yayasan Badak Indonesia, Universitas Mulawarman,
Pemkab Kutai Barat dan Pemkab Mahakam Ulu, sepanjang akhir 2013 hingga
awal 2014 melakukan survei di hutan-hutan di Kecamatan Damai.
Berdasarkan survei ini dilaporkan terlihat jejak badak. "Kami
mendapati tapak kaki, bekas gesekan di batang pohon dan semak perdu yang
patah," kata Arnold Sitompul.
Dari petunjuk-petunjuk itu tim memasang hingga 200 kamera jebak di
seantero hutan di titik-titik yang diduga menjadi lokasi bagi badak
lewat, minum, berkubang hingga buang air.
Cara ini membuahkan hasil. Sejumlah kamera menangkap gambar badan
sedang mandi lumpur di kubangan di tengah hutan, minum di sungai ataupun
hanya lewat di depan kamera. "Saya bahkan bertemu langsung, dua kali," kata Sugeng, anggota tim survai.
Dari gambar yang didapatkan selama survai, yaitu jejak kaki
berbagai ukuran, kemudian penampakan visual di kamera jebak, diduga kuat
sekurangnya ada 8 badak bercula dua di rimba Kalimantan ini.
Dari jumlah itu, terindikasi pasti seekor betina dengan satu
anaknya dan satu betina lainnya. Keberadaan jantan diindikasikan dari
jejak tapak kaki selebar 23 centimeter (cm) yang dilihat tim survei. (WDY)
Badak di Kalimantan Terdeteksi
Selasa, 22 September 2015 8:33 WIB