1.145 Mahasiswa Baru Stikom Bali Kuliah Perdana

Denpasar (Antara Bali) -Sedikitnya 1.145 mahasiswa baru Stikom Bali, Senin (21/09) memulai perkuliahan perdana tahun ajaran 2015/2016, baik untuk kampus Renon maupun Jimbaran. Hal itu dikatakan Ketua Stikom Bali Dr. Dadang Hermawan.Kata Dadang Hermawan, 167 mahasiswa baru kelas karyawan ini dibebaskan dari kegiatan opspek khas Stikom Bali yang dinamakan Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI). Sebelumnya, pada 11-16 September 2015 yang lalu, 978 mahasiswa baru kelas reguler dan internasional Stikom Bali baik untuk kampus Renon dan Jimbaran sudah mengikuti GMTI XIV yang berlangsung di GOR Praja Raksaka Kodam IX/Udayana, Kepaon, Denpasar Selatan.Menurut Dadang Hermawan, para mahasiswa baru kelas karyawan, terutama PNS yang melanjutkan pendidikan dengan fasilitas tugas belajar atau izin belajar di Stikom Bali adalah keputusan yang tepat karena Stikom Bali merupakan satu-satunya perguruan tinggi bidang ICT di Bali dan Nusa Tenggara yang sudah terakreditasi dengan nilai B oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). "Sesuai regulasi pemerintah, PNS yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi harus ke perguruan tinggi yang terkreditasi minimal B, kalau di bawah B ijazahnya tidak diakui," terang Dadang Hermawan."Begitu juga bagi mahasiswa yang nantinya ingin jadi PNS, sangat tepat memilih Stikom Bali yang sudah terakreditasi B karena perguruan tinggi ICT yang lainnya masih C sehingga sulit menjadi PNS," lanjutnya.Pada kesempatan ini Pembantu Ketua (PK) I Stikom Bali I Made Adi Purwantara, ST., MT menjelaskan tentang sistem informasi online (sion) dan siklus perkuliahan di Stikom Bali. "Kedua hal ini penting Anda ketahui karena menjadi pegangan Anda selama kuliah di Stikom Bali," kata Adi Purwantara.Sementara itu Penanggungjawab Kelas Karyawan Stikom Bali Ayu Febri Sulistya, SE menjelaskan, 167 mahasiswa baru kelas karyawan itu terdiri dari 124 orang untuk kampus Renon dan 43 orang untuk kampus Jimbaran. "Sejak dibuka dua tahun lalu, total mahasiswa kelas karyawan sekitar 450 orang," kata Ayu Febri. (KUN)