Singaraja (Antara Bali) - Puluhan siswa dan seorang guru di SMKN 3 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin kesurupan secara bersamaan di lapangan sekolah seusai mereka melaksanakan upacara.
Kepala Sekolah SMKN 3 Singaraja Nyoman Swastika mengatakan, pihaknya terpaksa memulangkan ratusan siswa lainnya sebelum waktu berakhirnya pelajaran untuk mengantisipasi agar tidak terjadi peristiwa yang sama.
"Kejadian tersebut berawal dari seorang pelajar yang berteriak histeris dan sempat ditenangkan oleh siswa lainnya usai upacara bendera dilakukan di lapangan sekolah. Tapi, setelah tenang, kejadian aneh itu berlangsung kembali terhadap siswa lain secara bergantian," ujarnya.
Hal tersebut membuat sejumlah siswa lainnya menjadi panik termasuk para guru yang awalnya sempat menenangkan beberapa pelajar kesurupan di lapangan upacara ketika awal peristiwa itu terjadi.
Selain berteriak histeris, sejumlah pelajar yang mengalami kesurupan tersebut juga menggeliat serta menangis. Hal itu terjadi ketika siswasatu dengan lainnya sama-sama ingin menenangkan rekan mereka.
"Termasuk ada salah seorang tenaga pengajar kami yang turut berteriak histeris dan mengalami kesurupan ketika ingin menenangkan beberapa siswa yang sebelumnya sudah menggeliat," ujar Swastika.
Dari pantauan ANTARA, lokasi SMKN 3 Singaraja yang terletak tepat di pinggir Jalan Gempol, Kelurahan Banyuning, Kota Singaraja, tersebut berdampingan dengan sebuah kuburan milik adat setempat.
Kesurupan masal tersebut baru berakhir setelah pihak sekolah menghadirkan seorang Pemangku (Pendeta Agama Hindu) dan menyajikan beberapa jenis sesajen serta melakukan persembahyangan khusus di seputaran sekolah.
"Kami belum mengetahui apa penyebab pasti dari kejadian yang sudah lama tidak pernah terjadi di sekolah ini. Nanti, mungkin akan dicari tahu dengan bertanya kepada orang yang lebih mengerti urusan spiritual," ujarnya.
Setelah berhasil ditenangkan, puluhan pelajar dan guru yang mengalami kesurupan akhirnya dipulangkan dengan diantar serta di jemput oleh pihak keluarga bersangkutan. Pada pukul 10.00 Wita, SMKN 3 Singaraja sudah tidak ada satu orang pun pelajar yang masih berdiam di sekolah kejuruan khusus teknik itu.(*)
