Denpasar (ANTARA) - Pengisi Janger Tradisi Duta Kota Denpasar mengalami kerauhan atau kesurupan massal setelah pentas Pesta Kesenian Bali di Taman Budaya, Denpasar, Jumat (17/6) malam.
"Yang kerauhan itu penari janger, kecak, dan penabuh (pemain gamelan)," kata Pelatih Sekaa Teruna Dharma Laksana Ni Wayan Fajar Ferbriani, di Denpasar, Sabtu.
Kesurupan massal dialami pemuda-pemudi Sekaa Teruna Dharma Laksana yang tampil di atas panggung, Febriani menyebut jumlahnya mencapai 10 orang.
"Setelah selesai foto bersama, ketika mulai bubar sudah ada satu-dua orang yang mulai kerauhan dari panggung. Yang saya ketahui memang Janger Dharma Laksana memiliki Hyang Taksu," ujarnya.
Baca juga: Remaja Bali dibekali "seni lukis wayang klasik" di ajang PKB
Febriani menjelaskan Hyang Taksu merupakan kekuatan dari Tuhan yang mengiringi Sekaa Teruna Dharma Laksana dalam berkesenian atau pentas.
Pada pagelaran Pesta Kesenian Bali 2022, sebanyak 30 pengisi yang tergabung dalam Sekaa Teruna Dharma Laksana, Banjar Kaja, Desa Adat Panjer menampilkan Tarian Janger Tradisi.
Pemuda pemudi itu ditunjuk menjadi Duta Kota Denpasar yang tampil pada hari keenam pesta kesenian bertema Danu Kerthi Huluning Amreta atau Memuliakan Air Sumber Kehidupan.
"Tari ini adalah Janger Tradisi, Janger Melelampahan (bermain peran) yang diambil sesuai tema Danu Kerthi," kata pelatih tari itu kepada media.
Baca juga: Lomba Mesatua di Pesta Kesenian Bali Ke-44 diikuti tiga kabupaten/kota
Dikisahkan dalam pementasan tersebut, 24 penari Janger memulai tari, kemudian dilanjutkan enam penari yang memerankan drama berjudul Njung Slaka.
"Njung Slaka adalah sebuah tempat di Desa Amrta Wana, tempat asri dengan pepohonan dan hewan, terdapat pancuran sumber mata air yang dijaga Dewi Dhanu," kata Febriani melanjutkan.
Di tempat tersebut apabila seseorang ingin belajar namun menyalahgunakannya, maka Dewi Dhanu akan murka dan terjadilah bencana. Untuk menyucikan kembali, harus menggunakan air dari pancuran.
Ketua Pemuda Banjar Kaja Anak Agung Ngurah Dharma yang turut hadir di lokasi menyebut bahwa Janger Tradisi yang dibawakan merupakan tarian asli Sekaa Teruna Dharma Laksana.
Baca juga: Perajin batok kelapa di Bali perlu berinovasi
Dari kecak hingga drama tari dimainkan oleh pemuda dan pemudi Banjar Kaja yang diseleksi berdasarkan usia 17-26 tahun.
Pada 2020, Sekaa Teruna Dharma Laksana sempat ditunjuk sebagai Duta Kota Denpasar untuk tampil di Pesta Kesenian Bali, tetapi batal lantaran pandemi COVID-19.
"Kalau dua tahun lalu sudah berjalan latihannya tapi kita tidak bisa melaksanakan, ditunjuk lagi jelas suatu kehormatan," ujar Anak Agung Ngurah Dharma.