Negara (Antara Bali) - Jalan raya Denpasar-Gilimanuk berbahaya bagi pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor, karena di beberapa wilayah rusak parah.
"Kami berharap institusi terkait segera melakukan perbaikan, untuk keamanan dan kelancaran arus mudik. Saat arus mudik, infrastruktur jalan merupakan yang utama," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana Ajun Komisaris I Gede Sumadra, saat mengecek kondisi jalan raya Denpasar-Gilimanuk, Rabu.
Menurutnya, di beberapa wilayah yang jalannya rusak parah, rawan terjadi kecelakaan, karena saat arus mudik kepadatan kendaraan naik drastis, dan biasanya dipacu dengan kencang.
Dari pengecekan jalan utama dari Denpasar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana tersebut, jika diakumulasikan jalan yang rusak mencapai 20 kilometer dari total panjang 76 kilometer.
Selain berlubang cukup besar dan dalam, banyak bagian jalan yang bergelombang, yang potensial menyebabkan pengendara sepeda motor kehilangan keseimbangan.
"Untuk yang berlubang, selama ini perbaikan hanya dilakukan dengan menambal saja, sehingga tidak maksimal dan cepat rusak kembali," kata Tati Ariani, salah seorang pengguna jalan yang ditemui.
Tidak hanya jalan yang rusak, saat pemantauan ini, polisi melihat di beberapa lokasi lampu penerangan jalan masih kurang, terutama di jalur rawan kecelakaan.
Setiap arus mudik, warga yang hendak pulang ke Jawa, menggunakan jalan raya Denpasar-Gilimanuk yang melewati Kabupaten Jembrana, karena merupakan satu-satunya jalur paling dekat menuju pelabuhan.
Kendaraan pemudik biasanya didominasi sepeda motor, yang hendak pulang ke kabupaten-kabupaten di Provinsi Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang dan lain-lain.
Karena ingin cepat sampai di kampung halaman, rata-rata mereka memacu kencang kendaraannya, sehingga nyaris setiap mudik terjadi kecelakaan, yang beberapa diantaranya sampai meninggal dunia.(GBI)