Denpasar (Antara Bali) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali, akan melakukan penanaman pohon bambu di beberapa lokasi di daerah-daerah aliran sungai (DAS) yang ada di seluruh Bali.
"Bulan November mendatang kami akan melakukan penanaman pohon bambu berbagai jenis sebanyak 500 ribu pohon di beberapa lokasi di seluruh Bali," kata Kepala BLH Provinsi Bali, AA Gede Alit Sastrawan, di Denpasar, Rabu.
Menurutnya, kegiatan tersebut nantinya akan melibatkan seluruh pihak seperti, swasta, sekolah-sekolah, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM), pihak desa ataupun banjar-banjar serta dukungan dari pemerintah Kabupaten/kota di Bali.
Dipilihnya pohon bambu sebagai tanaman reboisasi menurut Sastrawan karena bambu memiliki keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat baik, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah secara nyata.
Di samping itu, kata dia Bambu banyak digunakan masyarakat dalam memenuhi kehidupan sehari-hari meliputi kebutuhan pangan, rumah tangga, kerajinan, konstruksi dan adat istiadat.
Dikatakan, Bambu memiliki multi fungsi pemanfaatan sebagai bahan makanan, kebutuhan rumah tangga, dan aneka kerajinan dengan berbagai tujuan penggunaan, mulai dari cinderamata, mebel, tas, kotak serba guna hingga alat musik serta konstruksi untuk pembuatan jembatan, aneka sekat, konstruksi rumah meliputi tiang, dinding, atap dan lainnya.
"Manfaat lainnya adalah sebagai kebutuhan adat istiadat, bambu biasa digunakan dalam upacara adat hindu dan budha diantaranya untuk upacara kremasi jenazah," jelasnya.
Lanjut dia, pohon bambu juga sangat efektif untuk reboisasi wilayah hutan terbuka atau gundul akibat penebangan. Karena menurut Sastrawan, pertumbuhan rumpun bambo sangat cepat dan toleransinya terhadap lingkungan sangat tinggi serta memiliki kemampuan memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat efektif.
"Alasan lainnya adalah karena pohon bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam, tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tidak membutuhkan investasi besar, pertumbuhannya cepat dan dapat di panen setiap tahun tanpa merusak rumpunnya," kata Sastrawan.(*)