Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah akan mengambilalih sepenuhnya
pengelolaan Blok Mahakam (Kalimantan Timur) kepada Pertamina serta
pengelolaan tambang emas di Papua yang saat ini dikuasai oleh PT
Freeport Indonesia.
"Presiden Joko Widodo menegaskan kembali bahwa pemerintah telah
memutuskan pengelolaan Blok Mahakam akan diambilalih oleh pemerintah,"
kata Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dalam siaran pers yang
diterima Antara di Jakarta, Senin.
Saat ini Blok Mahakam masih dikelola oleh perusahaan migas asal
Perancis, Total E&P Indonesie dan Inpex Corp hingga 2017. "Sedangkan untuk Freeport, karena kontraknya baru habis tahun 2021,
maka kementerian ESDM akan menjaga agar secara bertahap kepemilikan
Indonesia semakin besar," kata Pratikno.
Dia mengatakan, mekanisme tersebut juga menjaga agar manfaat fiskal
dan ekonomi untuk Indonesia dari Freeport semakin besar. Menurut dia pemerintah tengah melakukan terobosan pengelolaan
sumber daya mineral melalui UU Mineral dan Batubara (Minerba) untuk
mengatur hubungan antara negara dengan Freeport.
"Hubungan yang semula kontrak karya akan diubah menjadi izin usaha
pertambangan sehingga posisi Indonesia sebagai negara lebih kuat," ujar
Pratikno.
Dia menjelaskan pemutusan sepihak atas pengelolaan tambang emas dan
tembaga di Provinsi Papua tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. "Pemutusan sepihak akan memunculkan masalah baru, yakni ekonomi
Papua akan terganggu dan masyarakat akan menderita," katanya, seraya
menambahkan masalah ekonomi akan berdampak pada urusan politik, merusak
iklim investasi serta melemahkan posisi Indonesia di kawasan Asia
Pasifik. (WDY)
Pemerintah Ambil Alih Blok Mahakam dan Freeport
Selasa, 26 Mei 2015 8:06 WIB