Negara (Antara Bali) - Akses jalan menuju objek wisata air terjun di Kabupaten Jembrana, Bali, terkendala pembebasan lahan, karena harus melewati tanah pribadi milik warga.
"Seperti air terjun di Dusun Juwuk Manis, Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan. Karena belum mampu membeli lahan warga untuk jalan, sementara ini digunakan jalan setapak yang dibeton," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, di Negara, Kamis.
Disinggung air terjun lainnya, seperti Yeh Meseha yang bisa diakses dari Desa Batu Agung, serta air terjun yang bisa dijangkau dari Kelurahan Pendem, namun wisatawan enggan ke sana karena harus menembus jalan setapak hutan, ia mengatakan, akan melakukan kajian terlebih dahulu.
"Kita akan kaji sebelum membuat akses jalan yang representatif, termasuk dari sisi pembebasan lahan, jika jalan tersebut menggunakan tanah warga. Prinsipnya kami ingin potensi wisata tersebut tergarap," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya Nengah Alit mengatakan, untuk pembangunan infrastruktur pariwisata, pihaknya akan fokus penataan di kawasan Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.
Menurutnya, Pemkab Jembrana melakukan perencanaan serius untuk menata kawasan yang menjadi pintu gerbang Pulau Bali tersebut.
"Di sana bisa dibangun infrastruktur yang komprehensif, mulai dari objek wisata, transportasi hingga keamanan. Dari sisi pariwisata, kami melihat potensi yang luar biasa," katanya.(GBI)
Jalan Wisata Air Terjun Terkendala Pembebasan Lahan
Kamis, 26 Maret 2015 14:26 WIB