Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat pesisir Pulau Serangan, Denpasar Bali yang juga berprofesi selaku pengelola objek wisata bahari terus menjaga ekosisitem terumbu karang dengan meletakkan koral buatan dan original di dasar laut itu.
"Dengan mengembangkan koral buatan menjadi terumbu karang, diharapkan banyak ikan yang berkumpul dan berkembangbiak sehingga menjadi daya tarik wisatawan," kata Marketing Manajer Serangan Dive and Water Sport, Wayan Darna di Pantai Melasti, Serangan, Senin.
Tujuan membuat koral buatan tersebut, kata dia, dalam kurun waktu enam bulan sampai setahun akan berbentuk seperti koral original yang memiliki sensasi pemandangan yang luar biasa untuk wisata.
Menurut dia, koral buatan ini memang sengaja ditempatkan di seputar objek wisata Panti Melasti untuk mendukung kegiatan menyelam dan "seawalker" (berjalan di dalam air), tidak ditempatkan di samudera bebas untuk mendukung perkembang biakan bagi peningkatan hasil tangkapan nelayan.
Koral buatan ini bukan berbahan dasar sintetis. Namun, terbuat dari tanah asli yang nantinya persis berbentuk koral original yang nantinya akan menjadi pemandangan alam bawah laut yang cukup bagus karena bentuknya seperti gapura dan lainnya untuk memikat wisatawan. "Sudah ada jalur yang dapat dilalui untuk melihat koral original dan buatan (plantation) yang berbentuk patung-patung dan ornamen gapura, sehingga pemandangan alam bawah laut Pulau Serangan akan sangat menakjubkan," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa keindahan alam bawah laut di Pantai Melasti, Pulau Serangan, Denpasar sangat bagus karena masih juga terdapat koral original. Selain itu, pengelolaan dan konservasi terumbu karang di Serangan dilakukan oleh satu perusahan "water sport" yang merupakan usaha masyarakat desa adat setempat, maka perkembangan ekosistemnya selalu terjaga dan tidak terlalu banyak dieksploitasi. Oleh sebab itu, wisatawan yang menyelam di Pantai Melasti, Serangan mengatakan memiliki kesan yang berbeda dibandingkan saat menyelam di "water sport" lainnya yang ada di kawasan Badung, Bali. (WDY)
Masyarakat Pesisir Serangan Jaga Ekosistem Terumbu Karang
Senin, 2 Maret 2015 14:19 WIB