Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyatakan
prihatin dengan banyaknya jajanan asal Malaysia yang membanjiri pasar
dan pusat oleh-oleh khususnya di daerah perbatasan, seperti Batam.
"Saya
prihatin mendapati produk makanan ringan yang jadi oleh-oleh kota
Batam. Padahal itu produk Malaysia. Tapi kemasannya dibuat sedemikian
rupa bagus dengan memakai ikon kota Batam seperti Jembatan Barelang. Hal
serupa terjadi di kota Padang yang mengambil ikon rumah gadang, dan
penari pendet untuk oleh-oleh kota Bali. Saya kecewa menemukan hal ini,"
kata AAGN Puspayoga dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta,
Senin.
Oleh karena itu, Puspayoga bertekad akan segera mengambil
langkah cepat agar kondisi itu tidak terus-menerus terjadi karena
berpotensi merugikan UKM lokal.
Menteri mengatakan, pihaknya
dalam waktu dekat akan mendorong UKM lokal menguasai teknik
produksi yang lebih baik khususnya dalam hal pengemasan produk.
"Saya
mendapati keluhan UKM bahwa mereka tidak bisa memakai kemasan yang
bagus agar bisa bersaing dengan produk luar karena keterbatasan
kuantitas. Artinya, pengusaha kemasan maunya UKM pesan dalam jumlah
banyak semisal di atas seribu pieces, tapi UKM sanggupnya 500-700 pcs.
Nah, akhirnya UKM ambil sederhana saja bentuk kemasannya," katanya.
Akibatnya produk yang mereka jual ke pasar pun kalah saing ketimbang produk serupa buatan asing yang lebih menarik kemasannya. Menteri berharap ke depan UKM lokal mampu bersaing baik di pasar lokal bahkan global. "Kami juga berencana untuk membangun rumah kemasan di setiap provinsi yang dominan pelaku UKM-nya," katanya.(WDY)
Menkop Prihatin Jajanan Malaysia Banjiri Pasar Oleh-Oleh
Senin, 9 Februari 2015 14:52 WIB