Jakarta (Antara Bali) - Kepengurusan Golkar hasil Musyawarah Nasional
Bali dan Jakarta sepakat rekonsiliasi atau islah untuk menyelesaikan
dualisme kepemimpinan di internal partai tersebut, kata anggota tim
runding kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso.
"Hasil pertemuan tadi, pertama kubu (Munas) Bali dan Ancol sepakat
mengutamakan jalur islah, rekonsiliasi, rujuk, dan musyawarah mufakat
terkait adanya perbedaan dan perpecahan yang terjadi di internal
Golkar," kata Priyo usai pertemuan diantara kedua kubu di Kantor DPP
Golkar, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan kedua pihak menghindari sejauh mungkin cara-cara melalui Mahkamah Partai maupun pengadilan.
Menurut
dia, penyelesaian masalah melalui jalur pengadilan akan memakan waktu
lama yaitu sekitar 1,5 sampai dua tahun sehingga berdampak negatif bagi
internal partai.
"Kalau melalui jalur pengadilan pasti energi yang dihabiskan akan
besar dan Golkar rugi pada Pemilu gubernur karena kami tidak bisa
mengusung calon karena kepengurusan kembar," ujarnya.
Hasil kedua menurut Priyo, kedua kubu sepakat bahwa kepengurusan
kembar dan perselisihan cukup dilokalisir di Jakarta atau di tingkat
pusat. Menurut dia, jangan sampai perselisihan itu merembet hingga ke
tingkat provinsi, kecamatan bahkan desa.
"Kebijakan kami agar segenap mesin partai Golkar untuk tidak
melakukan langkah yang bisa memanaskan situasi ke arah perpecahan,"
ujarnya.
Ketiga ujar dia, kedua kubu sepakat bahwa tanggal 8 Januari 2015
akan dilakukan perundingan lanjutan untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut.
Priyo mengatakan pertemuan lanjutan tanggal 8 Januari 2015 itu
termasuk membahas mengenai masih adanya perbedaan pandangan mengenai
Munasi Riau 2009. (WDY)
Priyo: Kubu Agung-ARB Sepakat Islah
Selasa, 23 Desember 2014 21:25 WIB