Jakarta (Antara Bali) - Dukungan untuk digelarnya Musyawarah Nasional
(Munas) rekonsiliasi semakin menguat. Munas itu dinilai sebagai solusi
terbaik bagi Partai Golkar pasca keputusan pemerintah yang meminta
kelompok Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono terlebih dahulu
menyelesaikan persoalan internal yang terjadi di Golkar.
"Munas
rekonsiliasi merupakan solusi terbaik. Hal ini karena jika pada awalnya
hanya pengurus yang terbelah, sekarang sudah masuk ke substansi," kata
Ridwan Mukti, politisi Partai Golkar yang selama ini mengambil sikap
netral.
Dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, Ridwan Mukti,
yang juga doktor tata negara dari Universitas Sriwijaya (Unsri) itu
mengatakan, di Munas rekonsiliasi itulah nanti akan terjadi musyawarah
kepengurusan, juga perdebatan terhadap sikap yang substansial menuju
sebuah sikap bersama untuk kebaikan Partai Golkar lima tahun ke depan.
Ridwan
mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang dialami Beringin kali ini,
sebab perpecahan terjadi di pusat, DPR dan bisa merembet ke
daerah-daerah.
Munas rekonsiliasi ini, kata Ridwan Mukti, dapat
dilaksanakan dengan mematuhi rekomendasi Munas VIII Riau yaitu, Munas IX
Partai Golkar dilakukan pada awal Januari 2015.
Terkait
keterlibatan mahkamah partai untuk menengahi pertikaian itu, Ridwan,
yang juga mantan anggota DPR RI dua periode itu mengakui persoalan
netralitas akan menjadi pedebatan.
"Mahkamah partai yang dibentuk
internal partai yang sudah terbelah sudah pasti tidak mungkin dapat
diterima kedua pihak, kecuali mahkamah koneksitas yang dibangun kedua
pihak, tapi masalahnya tidak ada dasar hukumnya," ujar Ridwan.
Sebelumnya
Ridwan mengimbau semua pihak yang berada di blok Ical maupun blok Agung
Laksono untuk menghentikan "perang" pernyataan atau saling hujat yang
memperkeruh suasana.
"Saya mengimbau kedua kubu untuk segera
menghentikan membuat pernyataan yang semakin memperkeruh suasana,
apalagi saling ejek dan tidak substantif," kata Ridwan.
Dia
mengemukakan tersebut terkait semakin intensnya kedua kelompok untuk
saling menjatuhkan di media, menjelang maupun setelah pengumuman sikap
Kemenkumham terkait kedua kepengurusan Golkar hasil Munas Bali dan Munas
Ancol. (WDY)
Dukungan Munas Golkar Rekonsiliasi Dinilai Semakin Kuat
Kamis, 18 Desember 2014 6:39 WIB