Gianyar (Antara Bali) - Sejumlah fotografer dan kameraman televisi merasa kecewa karena saat pembukaan Bali Theatre di komplek Bali Safari & Marine Park (BSMP), Gianyar, Minggu sore, dilarang mengambil gambar.
Mereka menyayangkan manajemen perusahaan grup Taman Safari Indonesia itu tidak memberitahukannya sejak awal. "Kalau sejak awal tahu tidak boleh mengambil gambar, kami tentu tidak datang kesini," demikian komentar jurnalis dari berbagai media yang mengeluhkan hal tersebut.
Sementara Astrid W Iswulandari, media komunikasi Bali Safari menyampaikan permohonan maaf atas larangan tersebut. "Maaf kami tak perkenankan mengambil gambar, karena menyangkut hak cipta. Nanti akan kami buatkan gambar sendiri untuk dikirim kepada kalian," ujarnya di hadapan sejumlah fotografer dan kameraman dari dua stasiun televisi nasional saat pembukaan panggung berkapasitas 1.200 orang itu.
Ia juga menyampaikan maaf karena sebelumnya tak memberi tahu persoalan pelarangan pengambilan gambar itu. "Kami mengundang rekan-rekan media hanya untuk menonton pertunjukan seni legendaris kisah asmara Raja Kerajaan Balingkang, Sri Jaya Pangus dengan putri asal China Kang Cing Wei pada abad ke- 12, bukan mengambil gambar," jelasnya.
Terkait pelarangan itu, tak heran membuat para kameraman televisi tersebut merasa kecewa. "Kami sangat kecewa dengan pelarangan ini. Kalau memang tak boleh semestinya dikatakan sebelumnya, sehingga kami tidak rugi datang jauh-jauh ke BSMP," kata I Putu Jana, dari ANTV Biro Bali didampingi rekannya Aris dari TV One Biro Bali.
Karena dilarang mengambil gambar, pihaknya bersama rekan jurnalis lainnya langsung meninggalkan areal BSMP. "Kebutuhan kami gambar. Karena dilarang, kami terpaksa pulang untuk memburu tugas lain," ucapnya.
Sementara itu, seperti disampaikan oleh Marketing Communication BSMP Viela Tanuwidjaja, gedung teater termegah di Bali itu dirancang khusus dengan teknologi multi-media terkini dan tercanggih, baik tata suara maupun tata pencahayaannya.
Ia menambahkan, gedung megah itu akan mulai dioperasikan untuk umum Selasa (31/8), dengan tarif masuk hampir Rp500 ribu per orang. Di dalam gedung itu akan dipentaskan pertunjukan seni kontemporer dan modern dengan lakon "Bale Agung Legenda Dewa-Dewi Bali," sebanyak empat kali dalam seminggu.
"Pada pertunjukan itu akan dipentaskan atraksi hewan langka seperti gajah, singa, burung dan onta, bersama 150 penari dan seniman pendukung lainnya," jelasnya.
Ia melanjutkan, atraksi hewan langka itu akan dipentaskan bersamaan dengan pertunjukan seni legendaris kisah asmara Raja Kerajaan Balingkang, Sri Jaya Pangus dengan putri asal China Kang Cing Wei yang menjadi salah satu bagian dalam pertunjukan seni tersebut. "Perjalanan kisah cinta itu benar -benar menakjubkan," ucapnya.
Pada pementasan seni modern "Bale Agung Legenda Dewa-Dewi Bali," itu, didukung oleh 150 seniman Bali mumpuni di bidangnya masing -masing, termasuk dari kalangan anak-anak dan remaja.
"Para seniman yang tampil itu sudah profesional di bidangnya. Mereka begitu terampil saat memerankan pelbagai petunjukan, mulai dari tari tradisional Bali dan kontemporer, kolaborasi musik, serta atraksi wayang yang juga menjadi salah satu pelengkap dalam pertunjukan seni itu," jelasnya.
Sementara itu, pada saat pembukaan panggung anyar "Bali Theatre" itu, sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Gianyar serta Porvinsi Bali terlihat hadir. Nampak Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, anggota DPRD Provinsi Bali Cokorda Raka Kertiyasa, tokoh Puri Ubud dan masyarakat Gianyar serta wisatawan asing yang turut meramaikan acara pembukaan.(*)