Jakarta (Antara Bali) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan desa sudah saatnya harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia karena selama ini pertumbuhan ekonomi 70 persen hanya terpusat di kota-kota.
"Dibentuknya Kementerian Desa ini adalah momentum kebangkitan desa sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo," kata Marwan saat memberikan bantuan sosial Rp4,4 miliar di kantor Bupati Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/11).
Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulteng, Bupati Donggala, dan para camat serta kepala desa.
Dalam keterangan persnya, menteri mengatakan, pihaknya akan menggenjot pembangunan dan pemberdayaan pada 73 ribu desa di Indonesia.
"Daerah tertinggal seperti Donggala ini tentu jadi prioritas bersama dengan daerah tertinggal yang lain," katanya.
Menteri Marwan menjelaskan, Kementeria Desa adalah kementerian baru, nomenklatur baru. Penggabungan dari tiga kementerian secara parsial.
Kementerian Desa sekarang sedang berkonsolidasi. Nanti ada Perpres baru yang akan mengatur kementerian desa secara utuh.
Kementerian desa ini adalah kelanjutannya. Seharusnya 10 persen dari total APBN sesuai usulannya. Kalau sukses, maka desa akan dapat anggaran sekitar Rp200 triliun. Sekarang yang disepakati sekitar Rp70 triliun.
Menurut Menteri, ada dua yang akan dilaksanakan, yaitu ada program kerja yang dibutuhkan masyatakat, tergantung kebutuhan desa.
Kedua, bagaimana pelaporan dana desa. Dana itu masuk ke APBD dan langsung diakses oleh desa. Kepala desa sekarang menjadi kuasa pengguna anggaran. Karena itu jangan ada penyelewenangan dana desa. Karena akan diperiksa BPK.
Sedangkan, Untuk PNPM Mandiri yang selama ini membantu pendampingan pedesaaan. Nanti akan dibuat lembaga baru yang kira kira sama dengan PNPM mandiri.
"Jadi tak perlu risau dan khawatir. Kami.mencanangkan anggaran kementerian ini akan besar. Karena ada 73 ribu desa, sekitar 41 persen ada di daerah tertinggal. Termasuk di Dongal, Sulteng," demikian Marwan Jafar. (WDY)
Marwan Jafar: Desa Harus Jadi Pusat Perekonomian
Minggu, 23 November 2014 8:52 WIB