Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan sosialisasi dan lokakarya mengenai program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), sebagai tindak lanjut program pemberdayaan masyarakat sebelumnya.
"Program tersebut sangat diperlukan bagi setiap daerah atau perkotaan. Karena menindaklanjuti dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan)," kata Asisten Administrasi Pembangunan Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta saat membuka sosialisasi dan lokakarya tersebut mewakili Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pelaksanaan program Kotaku adalah upaya mewujudkan lingkungan pemukiman di perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui prakarsa 100-0-100 (seratus-nol-seratus), yakni dengan mencapai 100 persen akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga nol persen, dan 100 persen akses sanitasi untuk masyarakat Indonesia sampai akhir tahun 2019.
Ia mengharapkan melalui kegiatan tersebut para peserta tentu memiliki pengalaman, kapasitas dan komitmen yang dapat memberi masukan dan merumuskan strategi pelaksanaan program.
Dengan demikian, kata dia, permasalahan kekumuhan, kemiskinan serta pemukiman padat, bisa diselesaikan dan pada akhirnya bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas permukiman secara komprehensif dan dapat menjadi gerakan di masyarakat dengan sumberdaya yang dimilikinya.
"Melalui sosialisasi tersebut peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakat secara sinergis dibidang perumahan dan pemukiman dalam Kotaku, permasalahan penanganan perumahan dan permukiman kumuh akan lebih cepat tertangani," katanya.
Sementara Ketua Panitia Kotaku Ni Wayan Parwati mengatakan sosialisasi dan lokakarya Program Kotaku sehari ini diikuti 70 orang, terdiri dari unsur-unsur SKPD terkait Kota Denpasar, camat se-Kota Denpasar, forum kades/lurah, perguruan tinggi dan LSM.
"Hasil dari sosialisasi dan lokakarya tersebut nantinya nantinya bisa terbangun pemahaman tentang Kotaku, desiminasi informasi tentang kebijakan strategi dalam pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, adanya komitmen bersama untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program dan adanya strategi membangun kolaborasi dan jaringan komunikasi menuju Kotaku," katanya. (WDY)