Denpasar (Antara Bali) - Pengamat pariwisata menganjurkan terkait larang pegawai negeri sipil mengadakan rapat di hotel, pengusaha perhotelan perlu menyikapi dengan meningkatkan promosi untuk menggaet turis asing lebih banyak.
"Kondisi itu memang tantangan semua pihak dalam upaya menjaring masyarakat internasional dalam jumlah banyak untuk datang ke negeri ini melakukan aktivitas rapat maupun kegiatan lainnya," kata pengamat pariwisata di Bali Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pemerintah membuat kebijaksanaan itu tidak sekedar melarang, tetapi sudah ada upaya mendatangkan sebanyak mungkin masyarakat internasional ke Indonesia, termasuk Bali dengan program bebas visa bagi negara potensial masyarakatnya datang ke Indonesia.
Wisatawan bebas visa atau tidak membayar saat menginjakkan kakinya di bandar udara di negeri ini, yang akan diberikan mulai awal 2015 seperti Australia, Tiongkok, Jepang, Singapura termasuk Rusia, dimana negara-negara itu merupakan pemasok turis terbesar ke Bali.
Australia misalnya negara pemasok turis terbanyak ke Bali yang andilnya tercatat 25,96 persen dari seluruh turis asing ke Bali September 2014 sebanyak 2,7 juta orang menyusul pelancong asal Tiongkok 445.719 orang bertambah 47,80 persen dari tahun lalu hanya 301.566 orang.
Putra mengatakan, langkah awal pemerintah itu hendaknya disambut dengan baik melalui peningkatan promosi ke negara-negara potensial sehingga masyarakat internasional tertarik dan bersedia mengunjungi keindahan alam dan budaya Bali.
Usaha keras tersebut tidak hanya pengusaha hotel atau restoran saja, tetapi semua pihak, termasuk masalah keamanan mendapat perhatian, karena masalah itu menjadi standar dasar bagi seseorang yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.
Ia yang juga praktisi pariwisata Bali itu juga meminta komponen pariwisata tetap meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga pelancong saat menginjakkan kaki pertamanya di Bandara Ngurah Rai menerima kesan baik tentu dengan cara penyambutannya.
Pemerintah bersama komponen pariwisata yang ada saling mendukung dalam program yang dilancarkannya, maka dapat diyakini sasaran jumlah turis asing yang datang berlibur ke Bali 2015 nanti sebanyak empat juta orang bisa tercapai secara baik, demikian Putra. (MFD)