Sejumlah perilaku sehat ini ialah: memiliki berat badan sehat yang di antaranya memiliki jumlah lemak di perut yang rendah, lalu melakukan aktivitas fisik secara teratur dan tidak merokok.
Kebiasaan lain berupa diet tinggi buah-buahan, sayuran, ikan, yogurt, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta mengonsumsi makanan kaya serat dan membatasi asupan daging merah dan olahan dalam jumlah rendah.
"Data ini memberikan insentif kepada individu, profesional medis dan otoritas kesehatan masyarakat untuk berinvestasi dalam inisiatif gaya hidup sehat. Setiap orang bisa berkontribusi banyak untuk menghindari kanker, lebih banyak melakukan perilaku sehat, lebih baik," ujar penulis utama penelitian, Krasimira Aleksandrova.
Temuan ini didapat setelah para peneliti dari Jerman Institute of Human Nutrition Potsdam-Rehbruecke mengukur dampak sejumlah perilaku sehat dan risiko berkembangnya kanker usus. Mereka menemukan, dampak perilaku hidup sehat ini lebih kuat pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Mereka menganalisis data dari 347.237 orang laki-laki dan perempuan di 10 negara dalam sebuah studi kohort European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC). Selama masa studi 12 tahun, tercatat 3.759 kasus kanker usus terjadi.
"Data kami menegaskan bahwa dengan meningkatkan perilaku gaya hidup sehat, risiko seseorang memiliki kanker usus berkurang," kata Aleksandrova, seperti dilansir siaran publik BioMed.
Berdasarkan hasil studi, mereka yang melakukan dua, tiga hingga lima perilaku sehat (seperti yang telah disebutkan) berisiko lebih rendah menderita kanker usus yakni masing-masing sekitar 13 persen, 21 persen, 34 persen dan 37 persen.
Para peneliti mencatat, terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
"Penelitian kami menunjukkan, hingga 22 persen kasus kanker usus pada laki-laki dan 11 persen kasus pada wanita dapat dicegah jika lima dari perilaku gaya hidup sehat dilakukan," kata Aleksandrova.
"Hasil penelitian menunjukkan potensi untuk pencegahan pada pria yang berada pada risiko lebih tinggi terkena kanker usus dibandingkan perempuan," tambah dia.
Kanker usus atau disebut juga kanker kolorektal merupakan kanker paling umum kedua yang terjadi pada laki-laki. Sementara pada perempuan, kanker ini menduduki posisi ke tiga di seluruh dunia.
Sebanyak 55 persen kasus terjadinya kanker ini berada di daerah-daerah maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.
Menurut para peneliti, studi sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara tingkat frekuensi kanker dan gaya hidup di Barat.
Namun, sebagian besar studi difokuskan pada perilaku gaya hidup terisolasi, seperti konsumsi daging merah. Sementara hanya sedikit yang diketahui tentang dampak gabungan dari faktor gaya hidup di luar efek masing-masing. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa