Gianyar (Antara Bali) - Berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 menjadikan persaingan dalam bidang ekonomi dan industri semakin ketat, sehingga harus memiliki strategi yang matang, menyangkut konsep dan managerial.
"Persaingan menjadi semakin ketat, sehingga konsep bisnis harus mengarah pada strategi yang matang pada peningkatan pemasaran dan fokus bisnis sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar, orientasi bisnis mengarah kepada persepsi nilai," kata Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Wilayah II, Roy Sianipar, di Gianyar, Kamis.
Ia mengatakan hal itu ketika membuka Pelatihan Produksi dan Desain Tenun Ikat di Menggah Agung Desa Lebih, Kabupaten Gianyar.
Roy Sianipar menjelaskan, pengembangan industri kreatif menjadi prioritas pemerintah karena memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional secara signifikat, industri fesyen salah satu sektornya.
Secara nasional sub sektor fesyen menyumbang 44,3 persen dari total sumbangan industri kreatif. Kabupaten Gianyar sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi besar di bidang fesyen dengan khas tenun ikatnya merupakan salah satu daerah binaan. Ke depan selain memberikan pelatihan, pihaknya berencana memberikan bantuan fasilitas peralatan mesin tenun ikat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba menjelaskan, Kabupaten Gianyar bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian menggelar pelatihan produksi dan desain tenun ikat.
Pelatihan diikuti 25 perajin dari 10 sentra IKM tenun di Kabupaten Gianyar. Pelatihan diberikan oleh tiga ahli tekstil dan desain dari Kementerian Perindustrian RI, diantaranya S Ken Atik Djatmiko, Iskandar Zulkarnain dan Sri Hariani.
Wayan Suamba menjelaskan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan enteprenur IKM untuk menyerap tenaga kerja dan membuat suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (pasar).
Pelatihan tersebut sangat penting karena berdasarkan penelitian IKM yang berkembang sepuluh ditentukan oleh besarnya motivasi, sedangkan 90 persen ditentukan oleh kompetensi bidang managerial.
Pelatihan merupakan rangkaian program dari Kementerian Perindustrian selain pemberian bantuan satu buah mesin celup yang rencananya akan disalurkan bulan Desember mendatang.
Di Kabupaten Gianyar kini memiliki 137 sentra IKM dengan jumlah usaha sebanyak 23.068 unit 72.049 tenaga kerja. (WDY)