Negara (Antara Bali) - Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kabupaten Jembrana, dididik toleransi dengan melakukan simulasi manasik haji, Selasa.
"Simulasi manasik haji ini merupakan pendidikan toleransi yang tepat bagi murid, karena dalam pelaksanaan ibadah haji sesungguhnya, berkumpul manusia dari berbagai bangsa dan ras," kata pengawas MI, Muhlasin, yang mewakili Kantor Kementerian Agama Jembrana.
Menurutnya, saat melakukan ibadah haji, seluruh jamaah wajib mewujudkan penghargaan terhadap sesama manusia, meskipun berbeda bangsa, suku dan ras.
"Di lokasi ibadah haji sesungguhnya di Makah, Arab Saudi berbagai bangsa, suku dan ras berkumpul dalam satu tujuan. Tidak ada perbedaan disana," ujarnya.
Selain pendidikan toleransi, menurutnya, simulasi manasik haji bagi murid MI ini juga bagian dari pelajaran praktek, sehingga mereka tidak hanya belajar di dalam kelas saja.
Meskipun hanya simulasi, ia minta, murid-murid beserta guru pendamping yang mengikuti kegiatan ini, benar-benar melakukan seperti yang aslinya, dengan harapan kelak mereka bisa benar-benar berangkat untuk melaksanakan haji.
Kepala Sekolah MI Darussalam, Pengambengan, Ismail, selaku tuan rumah kegiatan ini mengatakan, simulasi manasik haji tersebut diikuti 750 murid dan 100 guru pendamping dari MI Negeri maupun swasta di Kabupaten Jembrana.
Untuk memberikan pemahaman yang lengkap bagi murid, seluruh prosesi haji dilakukan mulai dari tawaf di Kabah, wukuf di Padang Arafah, melempar jumroh di Musdalifah, sai dan lain-lain.(GBI)
Murid Dididik Toleransi Dengan Manasik Haji
Selasa, 7 Oktober 2014 17:14 WIB