Tidak ada kontak dengan MT Sunrise 689 sesaat setelah kapal itu bertolak dari Singapura pada Kamis lalu, menurut International Maritime Bureau's Piracy Reporting Centre dalam kabar peringatan.
Vietnam News Agency milik pemerintah mengatakan kapal itu adalah milik sebuah perusahaan pelayaran di pelabuhan Hai Phong Vietnam utara dan membawa lebih dari 5.226 ton minyak dan 18 kru.
“Nasib kapal dan kru itu tidak diketahui,†ujar lembaga pemantauan perompakan yang berbasis di Kuala Lumpur, mengimbau kapal-kapal yang transit di wilayah itu untuk tetap mencari kapal tanker yang hilang tersebut dan melaporkan keberadaannya jika terlihat.
Asia Tenggara mengalami serangkaian perompakan pada tahun ini, berpusat di Selat Malaka yang berada di antara Malaysia, Indonesia dan Singapura.
Insiden itu memicu ketakutan bahwa wilayah lalu lintas pelayaran yang sibuk itu – yang dilanda kasus perompakan selama berabad-abad - kemungkinan kembali menjadi wilayah bermasalah setelah lonjakan perompakan laut sebelumnya pada satu dekade terakhir berhasil diredam oleh angkatan laut negara-negara regional. (WDY)