Denpasar (Antara Bali) - General Manager PT PLN Distribusi Bali Syamsul Huda menyatakan kondisi kelistrikan di Bali kini dalam kondisi cukup aman, karena kebutuhan pada beban puncak mencapai 734,8 MW dapat terpenuhi dengan baik.
"Kebutuhan itu dipasok dari sejumlah pusat pembangkit di Bali dan Jawa," kata Syamsul Huda didampingi GM PLN UIP VII Surabaya Tumpal Simarmata, G ketika diterima Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Jumat.
Dalam kesempatan itu ia melaporkan kondisi kelistrikan secara umum di Pulau Dewata dan pelaksanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng.
Kebutuhan listrik di Bali selama ini mendapat pasokan dari sejumlah pembangkit listrik yaikni Gilimanuk sebesar 130 MW, Pemaron 90 MW, Pesanggaran 321 MW dan suplai dari Jawa melalui kabel bawah laut sebesar 320 MW.
Dari segi pasokan, pemenuhan energi listrik Bali masih cukup aman. Hanya saja, sebagian besar pembangkit listrik tersebut masih tergantung pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Padahal pemerintah kini tengah gencar melakukan upaya pengurangan konsumsi BBM.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, PLN terus melakukan terobosan dengan mengupayakan sumber energi listrik terbarukan.
Khusus untuk Bali, PLTU Celukan Bawang yang saat ini proses pembangunannya tengah berjalan menjadi salah satu prioritas.
PLTU yang dibangun sejak 2012 itu nantinya akan memasok daya listrik 3x130 Megawatt (MW). Hanya saja, hingga kini pihak PLN masih terkendala pemasangan kabel di sejumlah titik dan masih diupayakan jalan keluarnya.
Jika kendala tersebut dapat diatasi, PLTU Celukan Bawang ditarget bisa beroperasi akhir tahun 2014. Dengan tambahan daya dari pembangkit listrik itu, Bali akan memiliki cadangan daya dan berada pada level yang sangat aman, katanya.
Gubernur Pastika menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya yang telah dilakukan PLN dalam menjaga amannya pasokan listrik di Bali.
Dia sependapat kalau penggunaan BBM ke depannya memang harus dikurangi. "Perlu terobosan untuk mengembangkan energi terbarukan. Apalagi, konsumsi BBM Bali termasuk paling tinggi secara nasional," ujarnya.
Gubernur Pastika menawarkan Bendungan Titab sebagai salah satu potensi pembangkit listrik yang dapat digarap untuk menambah cadangan listrik.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika kembali minta perhatian PLN untuk kawasan Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung.
Menurutnya, tambahan suplai daya listrik sangat dibutuhkan masyarakat setempat, khususnya untuk mengangkat sumber mata air di wilayah tersebut.
Lebih dari itu, ke depannya dia berharap agar PLN dapat memberi perhatian pada wilayah-wilayah yang masih kesulitan mendapat pasokan listrik. (WRA)