Jakarta (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
membentuk Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) untuk membangun dan
mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi kebencanaan dalam
mengurangi risiko bencana.
"IABI ini forum para ahli kebencanaan dalam mempercepat
penanggulangan bencana alam seperti tsunawi, kebakaran hujan, banjir,
gempa bumi dan lainnya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Humas
BNPB, Sutopo Nugroho, di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, IABI terbentuk sebagai hasil Pertemuan Ilmiah
Tahunan 2014 di Surabaya pada Juni 2014 yang didukung Kemdikbud dan
Kemristek.
"Pertemuan pertama ini telah sukses menghasilkan cetak biru
penelitian kebencanaan untuk periode 2015 hingga 2019," ujarnya.
Selain cetak biru tersebut, kata dia, para peserta pertemuan itu
sebanyak 365 ilmuwan, peneliti, perekayasa, akademisi dan praktisi di
bidang kebencanaan.
"Para ilmuwan ini setuju membentuk suatu wadah dalam saling
berkoordinasi dan berkomunikasi, bertukar pikiran dan informasi untuk
melaksanakan peran mereka menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
inovasi membangun ketahanan di semua tingkatan," ujarnya.
Menurut dia, sebagai wadah koordinasi dan berbagi antar pelaku ini
dapat pengurangan risiko bencana dan dapat membangun kesadaran bersama
dan mampu membangun dialog serta mengembangkan jejaring antarpihak.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat menyinergikan kegiatan sektoral
sehingga dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi IABI seluruh
Indonesia.
"Dalam penangganan bencana diperlukan pemikiran dan teknologi yang
tepat, sehingga penangganan dan mencegah bencana tersebut dapat tepat
dan cepat serta kerugian dapat ditekan," ujarnya. (WDY)
BNPB Bentuk Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia
Minggu, 21 September 2014 14:46 WIB