Gianyar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika minta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemprov setempat dan instansi terkait memfasilitasi agar Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Petanu dapat segera mengalir ke rumah-rumah penduduk.
"Masyarakat kita sangat membutuhkan air, oleh karenanya harus ditempuh segala upaya agar pembangunan pipa dan jaringan ke rumah-rumah segera bisa dilaksanakan sehingga hasil SPAM Petanu yang mampu memasok 300 liter/detik bisa segera dinikmati penduduk," katanya saat meninjau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Petanu, di Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Pastika minta kepada SKPD terkait khususnya agar dapat memfasilitasi PDAM Kota Denpasar, Badung maupun Gianyar yang terkait dengan keberadaan SPAM Petanu.
Menurut dia, pembangunan ini harus dipercepat dan tidak menunggu sampai tahun 2017 sehingga kekurangan kebutuhan air untuk regional Bali bagian selatan bisa segera dipenuhi.
Ia menambahkan, selain SPAM Petanu, untuk kebutuhan regional wilayah selatan Bali itu juga telah dibangun SPAM Penet yang akan menghasilkan 300 liter/detik serta diharapkan akhir 2014 selesai. Kemudian dipersiapkan juga jaringannya sehingga kebutuhan air untuk Bali bagian selatan terutama Badung, Denpasar dan Gianyar tidak ada masalah lagi.
Sementara itu Kadis Pekerjaan Umum Provinsi Bali Astawa Riadi dalam presentasinya menyampaikan SPAM Petanu mampu menyediakan air sebesar 300 liter/detik. Pembangunan itu dilatarbelakangi akan kebutuhan air di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) yang setiap tahun mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduknya.
Dalam upaya pemenuhan defisit air minum di wilayah Sarbagita ini pembangunan dibagi menjadi dua tahap mulai tahun 2011 sampai 2015 yaitu tahap I pembangunan Sistem Timur yang meliputi SPAM Petanu dan Tahap II Sistem Barat yaitu SPAM Tukad Penet yang juga menyediakan debit air sebesar 300 liter/detik.
SPAM Petanu yang dianggarkan sebesar Rp344 miliar lebih yang berasal dari APBN, APBD Provinsi Bali dan APBD Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar mampu mengaliri 21.000 unit Saluran Rumah (SR) melalui 5 tapping poin yaitu Saba, Ketewel, Simpang Waribang, Benoa dan Estuary Dam Badung.
Sampai akhir 2016 dan awal 2017 diharapkan seluruh kapasitas SPAM Petanu sudah bisa mengaliri 21.000 unit Saluran Rumah.
Setelah mendengarkan presentasi dari Kadis PU, Gubernur Pastika minta BPD Bali dan Jamkrida untuk membantu pembiayaan PDAM sehingga jaringan-jaringan ke masing-masing rumah segera bisa dibangun.
Khusus untuk PDAM Kota Denpasar yang terkendala perizinan dari Kementerian Keuangan agar segera bisa difasilitasi SKPD terkait di lingkungan Pemprov Bali. (WDY)