Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta agar jalur penerimaaan siswa pada SMA Negeri Bali Mandara yang merupakan sekolah unggulan milik pemprov setempat harus bebas dari "surat sakti" dan tidak memberi ruang bagi jalur koneksi.
"Penerimaan siswa di SMA Bali Mandara harus komit dengan aturan yang telah ditetapkan yaitu dengan seleksi yang benar sesuai dengan proses dan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan," katanya pada acara inaugurasi siswa baru SMAN Bali Mandara, di Singaraja, Rabu.
Untuk mendapatkan siswa yang berkualitas, semua pihak diminta untuk bekerja keras mulai dari proses seleksi, belajar-mengajar maupun pendukung lainnya. Bahkan untuk tahun-tahun ke depan, para siswa SMA Bali Mandara ditargetkan bisa menyelesaikan waktu studinya dalam dua tahun.
Menurut dia, dengan waktu yang singkat yang ditempuh para siswa, nantinya akan lebih banyak siswa yang berasal dari keluarga miskin namun berprestasi yang bisa ditampung di sekolah ini.
"Siswa yang tamat di sekolah ini harus cerdas dan berintegritas serta memiliki kemampuan lebih dari siswa-siswa di sekolah biasa," ujarnya sembari berkeyakinan dengan kualitas yang baik, maka sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada dunia.
Mantan Kapolda Bali itu berpandangan investasi yang paling berharga dalam kehidupan suatu bangsa adalah investasi sumber daya manusia. "Tidak ada artinya yang lain-lain kalau sumber daya manusianya tidak berkualitas," tandasnya.
Kepada para siswa SMA Bali Mandara, Pastika berpesan secara khusus agar belajar lebih keras sehingga bisa lebih pintar dari para siswa di sekolah biasa bahkan kalau bisa tiga kali lebih pintar karena waktu yang dimiliki di sekolah ini jauh lebih banyak dari pada para siswa di sekolah-sekolah biasa.
"Para siswa jangan berleha-leha karena kalian belajar dan hidup dari uang rakyat, kalian harus bisa tiga kali lebih pintar dari siswa di sekolah biasa, karena waktu kalian tiga kali lebih banyak belajar di asrama ini," katanya.
Ia pun meminta para siswa baru melupakan sejenak orang tua dan kemiskinan, karena hanya dengan ini mereka bisa mampu mengangkat harkat hidup serta harga diri keluarga.
Pada kesempatan itu, Gubenur Pastika juga mengucapkan apresiasinya karena salah satu siswa SMA Bali Mandara yang sekarang sedang duduk di kelas XII yaitu Made Ayu Sulaningrat Dharmayanti mampu meraih runner up Jegeg Bali 2014 dengan menyingkirkan pesaing-pesaingnya yang sebagian besar adalah mahasiswa.
Sementara itu, Kepala Sekolah Bali Mandara, Nyoman Darta, menyampaikan bahwa tujuan dari upacara inagurasi ini adalah untuk memupuk rasa percaya diri para siswa dalam mempersiapkan diri menjadi siswa SMA Bali Mandara.
Pada tahun ajaran 2014-2015 ini dikukuhkan sebanyak 85 orang siswa yang telah lolos seleksi. Selama ini sekolah SMA Bali Mandara hanya menerima siswa sebanyak 75 orang setiap tahun, tetapi karena ada 10 siswa dari kelas XI yang juga sudah tamat maka pada tahun keempat ini ada peningkatan jumlah siswa baru menjadi 85 orang.
Oleh karena itu, jumlah siswa secara keseluruhan menjadi tetap yaitu sebanyak 225 siswa. Dari 85 siswa tersebut adalah merupakan hasil seleksi dari 9 kabupaten/kota di Bali.
Komposisi asal siswa pada tahun itu dari Kabupaten Buleleng sebanyak 28 siswa, Kabupaten Karangasem (12), Kabupaten Tabanan (11), Kabupaten Gianyar (9), Kabupaten Jembrana (10), Kabupaten Klungkung (5), Kabupaten Badung (1), Kabupaten Bangli (5), dan Kota Denpasar (4). (WDY)