Singaraja (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika memacu semangat para siswa SMA Negeri Bali Mandara agar tetap berprestasi, meskipun status sebelumnya sebagai sekolah berasrama untuk siswa miskin, sudah diubah menjadi sekolah reguler.
"Tetaplah semangat untuk meraih prestasi sesuai misi menjadi sekolah terdepan dalam melahirkan pemimpin masa depan," kata Pastika saat bertemu dengan para guru dan ratusan siswa SMAN Bali Mandara di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
Gubernur Bali periode 2008-2018 itu menegaskan kemajuan dan prestasi siswa (sekolah) sangat ditentukan oleh semangat dan kerja keras para pendidiknya.
Oleh karena itu, meski SMAN Bali Mandara telah beralih dari sekolah berasrama untuk siswa miskin ke sekolah reguler, namun jangan sampai menurunkan prestasi yang sudah dicapai selama 12 tahun sekolah ini berdiri.
Baca juga: Mangku Pastika: Peringatan peristiwa Bom Bali pengingat pentingnya perdamaian
"Saya yakin, dengan semangat dan kerja keras apa yang sudah dicapai bisa dijaga dan ditingkatkan," ujar Pastika yang juga pencetus SMAN Bali Mandara saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Bali.
Menurut dia, setelah menjadi sekolah reguler (karena kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster) ada kemungkinan nama sekolah ini akan diganti, seperti sekolah negeri umumnya, mengingat sudah tidak lagi sebagai sekolahnya warga miskin yang berasrama.
Mengawali paparannya, Mangku Pastika menceritakan mendirikan sekolah ini tidaklah sederhana namun penuh perjuangan untuk mengangkat warga miskin agar bisa sekolah karena salah satu cara pengentasan warga miskin adalah dengan pendidikan.
"Mereka tak melihat bagaimana keadaan warga di pelosok, hanya tahu di kota yang sudah berkembang. Saya ingin berbuat sesuatu, bukan saat hanya jadi gubernur tapi saat Kapolda pun saya sudah keliling melihat kondisi warga. Itu karena saya juga berasal dari warga miskin. Ayah saya transmigran," ucapnya mengenang.
Baca juga: Anggota DPD Bali: Peningkatan kasus rabies ancaman bagi pariwisata Pulau Dewata
Karena itu, dengan nekat dan segala upaya walau melanggar UU (karena saat itu SMA bukan kewenangan pemerintah provinsi), didirikanlah SMA Bali Mandara ini pada 8 April 2011.
Perlahan-lahan sekolah di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, yang dibangun di kawasan yang sangat gersang disulap menjadi rindang dan sejuk.
"Ternyata SMA Bali Mandara ini melebihi ekspektasi saya, ini karena pendidik semangat luar biasa sehingga meraih banyak prestasi begitu hebat. Sekolah ini bahkan jadi terbaik di Indonesia. Wapres Jusuf Kalla bahkan datang melihat sekolah ini. Tentu ini bukan hal sederhana kalau Wapres sampai datang, ada yang istimewa dari sekolah ini," ujarnya.
Tetapi karena beda pandangan, Wayan Koster saat menjabat Gubernur Bali menjadikan SMAN Bali Mandara sebagai sekolah reguler, tidak lagi memiliki kekhususan untuk orang miskin.
Dalam perjalanannya selama 12 tahun, ribuan prestasi di tingkat daerah, regional bahkan internasional telah diraih. Bahkan model SMA Bali Mandara diterapkan pada belasan SMA di Provinsi Jawa Tengah. Presiden Jokowi bahkan mendorong sekolah seperti SMA Bali Mandara dijadikan contoh di Tanah Air.
Kepala SMA Negeri Bali Mandara Ni Made Sri Narawati, SPd,MPd menyampaikan SMA Bali Mandara memiliki 347 siswa, 128 diantaranya yang berasrama (kelas 12).
Sedangkan jumlah alumni sebanyak 1.040 orang yang sebagian bekerja pada berbagai perusahaan ternama atau melanjutkan ke Amerika Serikat, Australia, Jepang, Rusia dan negara lainnya serta sekolah kedinasan dan perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
Anggota DPD pacu semangat pelajar SMAN Bali Mandara tetap berprestasi
Selasa, 17 Oktober 2023 0:38 WIB