Singaraja (Antara Bali) - Penjualan motor bekas dealer yang berada di Kabupaten Singaraja mengalami peningkatan permintaan menjelang Idul Fitri karena suku bunga untuk kredit motor bekas lebih ringan.
"Menjelang idul fitri penurunan suku bunga dari bank membuat meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan motor bekas pada saat mudik," kata Made Astika pemilik dealer motor bekas di Desa sangsit, Singaraja, Bali, Rabu.
Peningkatan penjualan motor bekas yang mengalami pingkatan paling signifikan adalah motor jenis matik karena diyakini akan lebih santai dan tidak cepat lelah dalam mengendarainya.
Astika mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan akan terus meroket sampai Idul Fitri usai, karena dapat dibeli dengan cara kredit.
"Banyaknya pembeli motor bekas yang ada di Kota Singaraja cukup untuk memenuhi pesanan konsumen sampai Idul Fitri tiba," ujarnya.
Harga motor bekas saat ini diyakini tidak akan mengalami peningkatan harga, lanjut dia, walaupun mengalami peningkatan harga biasanya sudah dimulai sebulan sebelum Idul Fitri tiba.
Ia menjelaskan bahwa minat pembeli kebanyakan untuk motor jenis Honda Vario CW 2008 karena harga yang ditawarkan Rp9juta/unit, harga motor Mio Sporty CW (Rp4juta/unit), dan Supra X 125 (Rp9juta/unit).
"Untuk jenis motor yang lain harganya berbeda beda tergantung dari tahun pembuatan, kelengkapan surat surat, kemulusan motor dan warna motor," ujar Astika.
Hal senada juga disampaikan oleh Santiada pemilik di Singaraja mengatakan bahwa kebutuhan akan sepeda motor pada saat Idul Fitri masih sangat tinggi karena pelayanan angkutan umum kurang maksimal. (WDY)