Pontianak (ANTARA News) - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap
pemimpin redaksi Obor Rakyat melakukan tindakan melecehkan dengan
membawa edisi terbaru tabloid tersebut saat diperiksa polisi.
Pemimpin
Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono memamerkan edisi ketiga
Obor Rakyat dengan judul halaman depan "Periksa! DNA Jokowi, Iriana, dan
Si Sulung" saat menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Polri
Senin (23/6).
"Itu namanya melecehkan," kata Jokowi di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Jokowi
mengatakan kepolisian seharusnya bertindak lebih tegas terhadap tabloid
Obor Rakyat, yang pemberitaannya dinilai berisi fitnah yang menyerang
Jokowi dan keluarganya.
Ia mengaku sudah melaporkan masalah tersebut ke polisi dan menyerahkan penanganan perkara tersebut ke polisi.
"Kan
sudah, masak bolak balik, harusnya Polri tahu lah apa yang harus
dilakukan, tahu lah. Hanya mungkin enggak tahu kalau ada sesuatu yang...
saya enggak ngerti," katanya.
Tim advokasi Jokowi-Jusuf Kalla sebelumnya melaporkan pemimpin redaksi Obor Rakyat karena menganggap isi tabloid itu menyinggung persoalan suku, agama dan ras serta isu lainnya yang menyerang Jokowi.
Edisi pertama Tabloid Obor Rakyat mengangkat tema "Capres Boneka" dan edisi keduanya "1001 Topeng Pencitraan."
Polisi sudah memanggil pemimpin redaksi obor Rakyat untuk meminta keterangan terkait penerbitan tabloid tersebut. (WDY)
Jokowi Anggap Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Melecehkan
Selasa, 24 Juni 2014 11:24 WIB