Denpasar (Antara Bali) - Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menggelar lomba pidato kependudukan melibatkan peserta dari sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan perguruan tinggi.
"Kegiatan yang berlangsung Selasa (10/6) sebagai salah satu upaya mengembangkan jejaring kemitraan pendidikan kependudukan dengan berbagai pihak," kata Kepala Seksi Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi BKKBN Provinsi Bali Drs. Nyoman Sumiartha di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan bahwa peserta yang berasal dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali dibagi dalam kategori peserta umum usia 15--24 tahun.
Sebelumnya, kata dia, peserta wajib menulis naskah pidato salah satu dari tema yang telah ditetapkan panitia menyangkut persoalan pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pembangunan bangsa di masa mendatang.
Tema itu antara lain pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kesejahteraan sosial ekonomi, pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kualitas hidup manusia, kehidupan sosial, budaya, dan agama.
Panitia juga memberikan tema pengaruh pertambahan penduduk terhadap kehidupan kemasyarakatan berbangsa dan bernegara serta pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam.
Nyoman Sumiartha menjelaskan bahwa tim juri terdiri atas unsur Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Universitas Udayana, DPD KNPI Bali, dan ikatan penulis keluarga berencana (IPKB) Bali.
Panitia akan menetapkan tiga juara dengan hadiah untuk juara I sebesar Rp7 juta, juara II Rp5 juta, dan juara III Rp3 juta.
Kegiatan lomba pidato tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam memeriahkan Hari Keluarga Ke-21 yang puncaknya diperingati 29 Juni 2014.
Kegiatan lainnya meliputi lomba KB Lestari sepuluh tahun, KB Lestari 15 tahun, KB Lestari 20 Tahun, petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan lomba Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP).
Sumiartha mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mendekatkan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) melalui beragai jenis lomba.
Menurut dia, hHal itu didasari karena program KKBPK tidak akan berhasil tanpa dukungan dan partisipasi dari masyarakat.
"Suksesnya program KB pada masa lalu karena adanya ikatan emosional dan kesadaran bersama mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan dusun," ujar Sumiartha.
Untuk menyukseskan kembali program KKBPK, kata dia, dengan melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan, bekerja sama dengan kemitraan dengan berbagai unsur elemen masyarakat.
Dengan kebersamaan itu diharapkan mampu meraih kembali kesuksesan program KB yang pernah diraih Bali pada masa lalu, harap Nyoman Sumiartha. (WDY)
BKKBN Bali Gelar Lomba Pidato Kependudukan
Minggu, 8 Juni 2014 9:20 WIB