Denpasar (Antara Bali) - Realisasi perdagangan impor khusus logam mulia, mutiara, dan perhiasan imitasi lainnya ke Bali meningkat setiap bulannya selama triwulan I-2010 sejalan dengan perkembangan ekonomi daerah ini.
Pimpinan Bank Indonesia Denpasar, Jeffrey Kairupan, dalam laporan kajian ekonomi regional Bali di Denpasar Kamis menyebutkan, impor berbagai jenis permata tersebut bernilai 3,7 juta dolar AS perode tiga bulan pertama 2010.
Pemasukan salah satu komponen perhiasan yang dipadukan dengan perak dan emas itu meningkat dari seharga 870 ribu dolar selama Januari 2010 menjadi 1,1 juta dolar bulan berikutnya dan Maret naik lagi menjadi seharga 1,7 juta dolar.
Permintaan bahan baku aksesori tersebut meningkat sejalan semakin membaiknya perekonomian internasional sehingga pesanan akan barang aneka perhiasan dari Bali untuk konsumen mancanegara bertambah banyak tahun 2010.
Jeffrey menjelaskan, krisis ekonomi dunia melanda sejumlah negara maju tahun lalu, realisasi impor permata dan berbagai jenis logam mulia juga ikut berkurang menjadi hanya bernilai 10,6 juta dolar tahun 2009 pada tahun 2008 mencapai 17,4 jutra dolar.
Mutiara, batu permata, logam mulia dan perhiasan imitasi lainnya dari luar negeri sangat diperlukan pengusaha daerah ini untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.
"Kami mengimpor permata untuk diekspor kembali," kata Made Mudita pengusaha setempat.
Pertama yang umumnya dibeli dari perusahaan di Bali umumnya didatangkan dari Asia seperti asal Thailand, China bahkan ada yang didatangkan dari Eropa disamping dipenuhi dari permata produksi dalam negeri seperti asal Kalimantan dan Sumatera.
Tidak saja wisatawan asing yang senang dengan perhiasan yang diisi permata dan logam mulia pelancong nusantara juga banyak mengoleksi aksesori dengan permata yang dibubuhi batu permata yang konon memiliki kasiat tertentu.
Permata dan batu mulia yang diperlukan perajin Bali khususnya pengusaha perak jauh lebih banyak daripada realisasi impor, karena banyak dibeli dari produksi dalam negeri dengan mutu yang tidak kalah dari impor, kata Made.(*)
Impor Mutiara dan Logam Mulia ke Bali Meningkat
Kamis, 22 Juli 2010 7:26 WIB