Mataram (Antara Bali) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu memberikan cindera mata mutiara sebagai wujud apresiasi terhadap warga Tahiti, Ricard Smith, yang dinilai banyak berperan dalam menggerakkan pembeli mutiara dari negaranya.
Pemberian "mutiara apresiasi" itu dilakukan usai panen mutiara dan peninjauan stan Lombok Sumbawa Pearl Festival (LSPF) yang digelar di aula Hotel Lombok Raya Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.
LSPF yang berlangsung 28 Juni hingga 1 Juli 2012 itu diikuti 31 pedagang mutiara yang terdiri dari 14 perusahaan perhiasan dan perajin mutiara menengah, 14 usaha kecil menengah (UKM) perajin mutiara, dan tiga stan demo kerajinan khas Lombok seperti cukli, tenun dan gerabah.
LSPF 2012 itu antara lain menyajikan lelang mutiara yang mempertemukan penjual (sellers) yang berasal dari NTB, NTT, Bali, Maluku dan Papua, dengan pembeli (buyers) dari Jepang, Singapura, Philipina, Tahiti, Australia, Cina dan Inggris. Semula Prancis dan Hongkong akan hadir, namun batal.
Pembeli mutiara dari Tahiti terlibat dalam lelang mutiara pada LSPF itu atas ajakan Ricard Smith, yang sebelumnya telah berinvestasi di sektor perdagangan di Kota Mataram. Warga Tahiti itu mengaku telah memiliki ruko di Mataram.
Ricard pun berencana membangun "show room" untuk perdagangan perhiasan mutiara di Pulau Lombok. Rencananya, akan berlokasi di depan kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang terletak di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Mataram.(*/T007)
Mutiara Lombok Dibanjiri Pedagang Tahiti
Minggu, 1 Juli 2012 19:42 WIB