Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah akademisi di Bali menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami akademisi, menjatuhkan pilihan kepada pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK. Pilihan ini tidak diambil begitu saja, tetapi merupakan hasil analisa mendalam tentang kedua figur itu beserta visi, misi, dan programnya," kata mantan Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof Dr Made Bakta, dalam acara "Deklarasi dan Pembekalan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika untuk Jokowi-JK` di Denpasar, Selasa malam.
Bakta mengatakan pilihan untuk mendukung Jokowi-JK dilakukan oleh akademisi atas dasar pertimbangan rasional.
"Meski pemimpin di Bali bilang, orang rasional harus pilih capres Prabowo-Hatta, tetapi bagi kami yang juga rasional, pemimpin itu harus punya rekam jejak yang bagus, karakter memimpin yang baik, dan merakyat. Dan itu ada pada sosol Jokowi-JK," katanya.
Bakta lebih lanjut mengatakan beberapa waktu lalu Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengklaim bahwa Prabowo-Hatta adalah pilihan pemilih rasional.
"Namun kami akademisi orang-orang rasional. Dan kami berpandangan, Jokowi dan JK memiliki rekam jejak bagus. Visi dan misi keduanya sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara," ujarnya.
Ia juga meluruskan pandangan tentang ketegasan seseorang dalam memimpin. Sebab esensi dari tegas dalam memimpin itu adalah bagaimana dalam mengambil keputusan dan kebijakan, seorang pemimpin tegas dan berani.
Pertimbangan rasional lain hingga akademisi mendukung Jokowi-JK, kata Bakta, karena Jokowi-JK memberikan paradigma baru dalam berpolitik. Paradigma dimaksud, di antaranya adalah kerja sama tanpa ikatan.
"Ini akan mengurangi politik transaksional. Dan inilah perubahan yang menurut analisa kami secara ilmiah, dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa ini ke depan," katanya.
Bukan hanya akademisi dan mahasiswa. Sebab kalangan pariwisata dan LSM juga menegaskan komitmennya untuk mendukung dan memenangkan Jokowi-JK.
"Kami dari komponen pariwisata, siap memenangkan Jokowi-JK," kata Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali, Gusti Kade Sutawa.
Ia beralasan, potensi pariwisata di Indonesia sesungguhnya luar biasa. Tetapi sayangnya, selama ini seluruh potensi tersebut belum semuanya digarap secara maksimal.
"Dari beberapa kali pertemuan kami dengan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla, saya yakin keduanya mampu menggarap potensi pariwisata yang ada. Itu juga alasannya kenapa kami mendukung Jokowi-JK," kata Sutawa.
Dukungan juga disampaikan Ketua LSM Bali Corruption Watch (BCW) Putu Wirata Dwikora dengan mengatakan, "Masyarakat ingin dipimpin oleh figur yang jujur dan dipercaya, sederhana dan merakyat. Dan figur seperti itu ada pada pasangan Jokowi-JK," katanya.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Bali, Wayan Koster, Wakil Ketua Sri Wigunawati, Koordinator Tim Pengarah Wayan Sudirta, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana serta tokoh masyarakat lainnya.
Pemilu presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasang, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua. (WDY)