Tabanan (Antara Bali) - Kawasan wisata Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami kemacetan sepanjang 7 kilometer saat Umanis Galungan, Kamis, atau sehari setelah Hari Raya Galungan.
Kemacetan di ruas jalur Singaraja-Denpasar itu mulai terlihat mulai dari Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, yang berbatasan dengan Bedugul, Kabupaten Tabanan.
Antrean didominasi oleh kendaraan roda empat dan puluhan bus berukuran besar serta sepeda motor.
Laju kendaraan yang tadinya melambat tiba-tiba menjadi tak bergerak saat mencapai sejumlah tempat wisata di Bedugul, seperti Pura Ulun Danu, Danau Beratan, Pasar Bedugul, dan Kebun Raya Eka Karya.
Kemacaten disebabkan karena banyaknya kendaraan yang keluar-masuk dari kawasan wisata tersebut.
Akibatnya sejumlah kendaraan yang berasal dari arah Singaraja menuju Denpasar tertahan di kawasan wisata berhawa sejuk itu.
Apalagi pada Umanis Galungan, dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi sanak keluarganya setelah merayakan Hari Raya Galungan.
Tak hanya itu sejumlah warga dari Singaraja yang akan balik ke Denpasar setelah mudik untuk merayakan Galungan juga menjadi penyebab kemacetan.
Selain itu, banyaknya pengendara sepeda motor yang melakukan konvoi dengan laju kendaraan melambat juga memperparah kemacetan.
Banyaknya wisatawan yang mendatangi sejumlah objek wisata terutama yang berada di pinggir danau menyebabkan pengendara tidak mendapatkan tempat parkir.
Akibatnya sebagian dari mereka memarkirkan kendaraanya di badan jalan. Banyaknya pedagang musiman yang berjualan di badan jalan juga menambah situasi makin semrawut.
Sejumlah polisi yang disiagakan untuk mengatur arus lalu lintas di kawasan itu seakan tidak mampu mengurai kemacetan.
"Saya sudah lebih dari 30 menit terjebak kemacetan. Jarak tempuh Singaraja-Denpasar yang harusnya tiga jam, ini akan lebih lama lagi," kata seorang pengendara, Dewa Fabian Rizki Diva.
Sementara itu, di jalur sebaliknya dari arah Denpasar menuju Singaraja, lalu lintas terpantau ramai lancar. (WDY)