Negara (Antara Bali) - Empat PPS menyampaikan protes dari KPPS kepada KPU Jembrana, Jumat, karena honor penyelenggara Pemilu di TPS tersebut belum dibayarkan.
"Kami datang kesini karena terus mendapatkan pertanyaan dan protes dari KPPS, terkait pembayaran honor mereka. Kami minta penjelasan dari KPU," kata Agus Firdaus, PPS dari Desa Tegalbadeng Barat.
Ia mengaku, sudah berusaha menanyakan kepada PPK terkait honor KPPS, namun tidak mendapatkan jawaban yang pasti, justru makin membingungkan.
Menurutnya, saat pembentukan KPPS, dijanjikan honor mereka akan dibayarkan tanggal 10 April atau satu hari setelah pemungutan suara.
"Karena tanggal 10 belum dibayar, saya menanyakan kepada PPK, katanya akan dibayar tanggal 11. Tapi pada tanggal itu juga tidak ada pembayaran, lalu saya tanya lagi dikatakan tanggal 15. Keterangan yang terus berubah ini, membuat kami dan KPPS bingung," ujar Agus, yang datang bersama PPS dari Kelurahan Loloan Barat, Desa Banyubiru dan Tegalbadeng Timur.
Sekretaris KPU Jembrana, Gede Martiana mengatakan, keterlambatan pembayaran honor KPPS tersebut, karena pihaknya belum menerima data yang lengkap dari PPK.
"Kami sudah minta data KPPS dari unsur pegawai negeri, karena terkait kewajiban pajak bagi mereka. Kalau data belum lengkap, kami tidak bisa mengambil uang," katanya.
Menurutnya, beberapa kekurangan data segera diselesaikan, dengan target paling lambat tanggal 15 april honor KPPS bisa dibayarkan.(GBI)
