Kejelasan untuk membangun pesawat luar angkasa yang bernama Origins Spectral Interpretation Resource Identification Security Regolith Explorer (OSIRIS-REx) itu diumumkan pada Rabu (9/4), setelah pengkajian desain misi kritikal yang dinilai sukses oleh sebuah badan kajian independen.
Badan kajian yang bersifat independen itu terdiri dari para ahli NASA dan beberapa organisasi eksternal.
"Ini adalah langkah akhir misi NASA yang bermula dari rencana dan menjadi produk." kata Eksekutif Program OSIRIS-REx dalam pernyataan NASA, seperti dikutip Kantor Berita Xinhua hari ini.
"Ini mengkonfirmasi bawah desain akhir rancangan itu sudah siap memulai pembangunan menjelang peluncuran," tambah dia.
OSIRIS-REX dijadwalkan untuk diluncurkan pada musim gugur 2016, dan pada 2018 bertemu dengan asteroid Bennu.
Pesawat ini akan membawa lima instrumen yang akan mengevaluasi permukaan Bennu secara jarak jauh.
Kemudian, pesawat ini akan mengumpulkan sampel minimal 60 gram (2 ons), setelah setahun lebih mengintai asteroid. Selanjutnya, sampel itu akan dibawa ke bumi untuk studi ilmiah pada 2023.
Tujuan dari misi ini untuk menjawab pertanyaan dasar tentang komposisi paling dini dari tata surya, dan sumber organik dan air yang membuat kehidupan dapat berlangsung di bumi.
Selain itu, misi ini akan membantu mencapai tujuan pengiriman manusia ke asteroid pada 2025 seperti yang dicanangkan Presiden AS Barack Obama.
Penerjemah: Indra Arief Pribadi