Kupang (Antara Bali) - Kapal Motor "Aries" yang sebelumnya dilaporkan menghilang sejak meninggalkan Pelabuhan Perikanan Tenau, Kupang, NTT, pada Selasa (1/4) malam, sudah diketahui keberadaannya setelah lolos dari ancaman maut akibat kerusakan mesin.
"Kapal nelayan yang mengangkut sekitar 18 anak buah kapal (ABK) itu dibawa kendali nakhoda Harun Pamise itu hanya mengalami gangguan mesin karena pipa oli 'gearbox' yang berfungsi untuk mengatur alur perjalanan kapal mengalami kerusakan," kata Abdul Wahab Sidin, salah seorang nelayan yang ditemui di Pelabuhan Perikanan Tenau Kupang, Sabtu.
Ia mengetahui adanya informasi tersebut setelah berhasil mengontak Sabarudin Wahid, salah seorang rekannya di atas kapal naas itu. 


"Saat kejadian, kami tidak bisa melakukan komunikasi ke darat, karena jauh dari jangkauan sinyal telkomsel," kata Wahab mengutip penjelasan Sabarudin.
Sabarudin Wahid yang berhasil dihubungi melalui telepon genggamnya pada Sabtu pagi mengatakan posisi kapal tersebut sudah mendekati Pulau Sabu, sebuah pulau terluar di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kami terbawa arus dan berhasil dikawal sebuah kapal tonda cakalang sampai mendekati Pulau Sabu sejak kapal berbobot sekitar 30 GT itu mengalami gangguan mesin di utara Kupang, sekitar 50 mil dari Pulau Kera, sebuah pulau kecil yang terletak di bibir Pantai Kupang pada Rabu (2/4) pagi," katanya.
Ia mengatakan saat KM "Aries" mengalami gangguan mesin akibat rusaknya pipa oli gerbox, sebuah anak buah kapal hanya bisa pasrah, karena tidak bisa melakukan komunikasi. (M038)
KM Aries Lolos Dari Ancaman Maut
Sabtu, 5 April 2014 11:05 WIB