Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali Tutik Kusuma Wardani mengusulkan adanya debat calon anggota legislatif untuk mencari kandididat yang berkualitas.
"Debat caleg ini sangat baik sebagai pendidikan politik sekaligus menunjukkan kualitas para caleg dari masing-masing partai," katanya di Denpasar, Kamis.
Dia mengakui masyarakat saat ini sangat apatis terhadap partai politik sehingga perlu adanya terobosan baru dalam melakukan kampanye ataupun sosialisasi ke masyarakat.
Namun, politikus Partai Demokrat itu sangat menyayangkan di Bali tidak ada debat calon anggota legislatif.
Sementara itu, Tutik yang juga calon anggota DPR nomor urut tiga itu memiliki cara tersendiri untuk bisa mengambil hati masyarakat di Pulau Dewata untuk bisa mengantarkannya duduk di kursi legislatif.
"Saya cenderung melakukan sosialisasi melalui `door to door` untuk melihat dan meninjau langsung kondisi masyarakat kecil," ujarnya.
Dia mengakui, sosialisasi dari rumah ke rumah itu akan memakan waktu dan tenaga yang banyak, tetapi cara itu yang paling efektif untuk memenangkan Pemilu 2014.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali Ketut Rudia berharap jangan sampai para caleg melakukan pelanggaran pemilu, termasuk di antaranya menghalalkan praktik politik uang untuk berhasil duduk menjadi wakil rakyat.
"Jika terbukti melakukan pelanggaran, tidak saja kursi yang akan hilang dan perjuangan menjadi sia-sia, namun bisa berurusan dengan aparat hukum karena termasuk tindak pidana," ucapnya.
Semestinya caleg perempuan, kata Rudia, harus dapat mencontohkan politik yang santun dan jangan sampai menjanjikan uang kepada konstituen. "Saya harapkan caleg perempuan jangan segan untuk melaporkan jika ditemukan berbagai kecurangan dan pelanggaran selama tahapan pemilu," ucapnya.(WRA)
Legislator Di Bali Usulkan Adanya Debat Caleg
Kamis, 13 Maret 2014 19:36 WIB