Denpasar (Antara Bali) - Calon anggota DPRD Provinsi Bali Putu Santi Sastra melakukan kampanye pemilu dengan mendekati pengusaha kecil dan menengah dalam upaya mendapatkan simpati pada pemilu legislatif 9 April mendatang.
"Saya melakukan kampanye untuk ketemu pengusaha kecil dan menengah yang selama ini belum mendapatkan perhatian maksimal dari pemerintah. Karena itu saya mencoba melihat usahanya dan berupaya mencarikan jalan keluar permasalahan yang dihadapi," kata calon anggota DPRD Bali dari Partai Gerindra itu di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, industri kecil di Bali cukup banyak, namun perlu sentuhan kreatif agar memudahkan pemasaran. Semisal membuat jajan, kacang dan lainnya perlu kemasannya lebih menarik.
"Selain itu kendala yang sebagian besar dihadapi usaha kecil dan menengah itu adalah terkait pemasaran produksi," kata politikus yang juga aktif diberbagai kegiatan sosial.
Santi Sastra lebih lanjut mengatakan jika dipercaya nanti menjadi wakil rakyat, maka pertama yang diperjuangkan adalah program pemberdayaan masyarakat, sehingga sumber daya manusia yang ada di Bali mampu bermanfaat untuk kesejahteraan.
"Saya akan memperjuangkan program pemberdayaan masyarakat, sehingga pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali terus meningkat dan mampu bersaing dalam era globalisasi," katanya.
Hal senada juga dikatakan caleg untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Tutik Kusuma Wardani, pihaknya ingin memperjuangkan program pemberdayaan masyarakat. Karena melihat dari potensi yang ada di Pulau Dewata, belum maksimal mengembangkan usaha, kecil dan menengah.
"Jika SDM yang ada masing-masing mengembangkan segala potensinya, maka tingkat kesejahteran warga Bali tentu akan terus meningkat, sehingga angka kemiskinan pasti akan turun," kata caleg dari Partai Demokrat.
Namun yang terjadi sekarang, kata dia, masih banyak masyarakat lebih memilih menjadi pekerja di sebuah perusahaan dari pada mengembangkan potensi yang dimiliki, seperti membuka usaha, seperti jualan, industri kecil dan lainnya.
"Masih banyak warga yang menginginkan menjadi pekerja dibanding membuka usaha baru. Jika ini terus terjadi tidak menutup kemungkinan masyarakat Bali selamanya akan menjadi pekerja. Sedangkan warga pendatang akan mempunyai usahanya sendiri," katanya. (WRA)
Caleg Perempuan Dekati Pengusaha Kecil
Kamis, 27 Maret 2014 17:53 WIB