Mangupura (Antara Bali) - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN-RB) Eko Prasojo mengapresiasi program inovatif dalam pengolahan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Bali.
"Program inovasi yang dilakukan Pemkab Badung seperti Gerakan Anti-Sampah Plastik (Gelatik) dan Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas) menjadi wujud nyata dari keberhasilan otonomi daerah serta komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya di Mangupura, Kabupaten Badung, Selasa.
Kedatangan Wamen PAN RB yang didampingi Deputi Pelayanan Publik Kemen PAN-RB Mirawati Soejono bersama Bupati Kulon Progo, Wakil Bupati Luwu Utara, dan rombongan delegasi kerja sama internasional yang diterima oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung dan jajaran pemerintah setempat.
Menurut dia, program Gelatik dan Tanimas yang dicanangkan Pemkab Badung merupakan program untuk mengurangi sampah plastik dan mengubah sampah plastik menjadi energi terbarukan.
Demikian pula melalui Tanimas bagaimana kotoran hewan diolah menjadi pupuk dan produk-produk organik lainnya.
"Jadi ini merupakan wujud nyata dari aspek desentralisasi otonomi daerah yang telah kita lakukan sejak tahun 2001," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan konten lokal termasuk konsep Tri Hita Karana yang dilakukan Kabupaten Badung itu dapat dijadikan inspirasi bagi daerah-daerah yang lain untuk meningkatkan pelayanan publik.
"Dengan tiga konsep dalam Tri Hita Karana dapat dijadikan modal sosial, pembangunan, pemerintahan dan pelayanan publik, sekaligus dapat menekan praktek korupsi kolusi nepotisme (KKN)," ujarnya.
Sementara Bupati Badung Anak Agung Gde Agung mengatakan, Program Gelatik telah mampu mengoptimalkan penanganan sampah plastik yang melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari sekolah-sekolah, pasar tradisional, kelompok masyarakat maupun pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK).
"Komponen pendukung Gelatik yang telah dideklarasikan pada 7 April 2011 lalu terdiri dari 118 sekolah, 132 unit pasar, kelompok masyarakat 24 unit, 6 kelompok PKK serta dukungan tempat pengolahan sampah terpadu 3R (Reduce, Reuse, Reecycle)," ujarnya.
Menurut dia, Gelatik telah menghasilkan sebuah reaktor pirolisis yang mampu mengolah sampah plastik menjadi sumber energi alternatif terbarukan.
Dalam mendukung program tersebut 2014 Pemkab Badung telah menggarkan dana sebesar Rp5,4 miliar untuk pembangunan 16 tempat pengolahan sampah terpadu.
Sementara itu, program Tanimas merupakan program optimalisasi potensi pertanian yang berintergrasi tanaman-ternak dengan sentuhan inovasi teknis sosial ekonomi dan kelembagaan.
Program itu telah dimulai sejak tahun 2012 dan sekarang telah terdapat 12 unit dan telah menghasilkan produk-produk organik yang ramah lingkungan seperti pupuk organik dan limbah ternak (limbah bio-urine) yang mampu mengusir hama tikus dan dari kotoran ternak menghasilkan biogas. (WRA)
Wamenpan-RB Apresiasi Program Inovatif Pemkab Badung
Selasa, 25 Februari 2014 21:19 WIB