Denpasar (Antara Bali) - Subsektor tanaman pangan yang terdiri atas padi dan palawija (NTP-P) di Bali dalam pembentukan nilai tukar petani (NTP) andilnya menurun 1,11 persen dari 96,32 persen pada bulan Desember 2013 menjadi hanya 95,26 persen pada Januari 2014.
"Penurun subsektor NTP-P itu akibat turunnya indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,23 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, sementara indeks yang dibayar petani (Lb) mengalami kenaikan sebesar 0,87 persen, penurunan Lt akibat turunnya indeks pada kelompok padi-padian sebesar 0,83 persen karena turunnya harga komoditas gabah.
Sedangkan kelompok palawija mengalami kenaikan indeks sebesar 1,42 persen, antara lain berkat naiknya harga komoditas kacang kedelai 3,77 persen, ketela 1,53 persen dan jagung 1,33 persen.
Panusunan Siregar menambahkan, kenaikan Lb didorong oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) masing-masing sebesar 0,87 persen.
Subsektor tanaman pangan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima komponen itu empat di antaranya mengalami kenaikan dan satu-satunya menunjukkan angka penurunan adalah tanaman pangan. (M038)
Kontribusi Pangan Turun
Minggu, 9 Februari 2014 17:20 WIB