Denpasar (Antara Bali) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Provinsi Bali menganggap berita-berita di media massa tentang pemerasan oleh oknum pimpinan media cetak lokal kepada pengurus partai politik berlambang pohon beringin itu sebagai angin lalu.
"Kami dari pengurus daerah tidak ambil pusing dengan berita itu karena sampai sekarang belum ada bukti nyata terkait hal tersebut," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Dewa Rai Budiasa, di Denpasar, Senin.
Ia juga menilai pemberitaan tersebut muncul dari satu media saja dan tidak ada keterkaitan langsung dengan pengurus Partai Golkar. "Memang nama dari sekretaris kami sempat disebut-sebut, namun kami tidak menemukan kejelasan kasus itu sampai sekarang," ujarnya.
Pihaknya pun tidak bisa mengambil tindakan apa pun. "Kami belum merencakan sesuatu dan menunggu bagaimana perkembangan kasus tersebut," ujarnya.
Namun jika terbukti ada yang melanggar dalam kasus itu, pihaknya segera mengambil tindakan tegas. "Selama ini yang disebutkan hanya oknum saja tanpa penyebutan nama dan media yang spesifik, kami tidak bisa mengambil tindakan," katanyaa.
Sebelumnya marak diberitakan oknum pimpinan harian lokal yang berkedudukan di Denpasar berusaha memeras DPD Golkar Bali dengan meminta bayaran Rp1 miliar.
Si oknum tersebut mengaku memiliki data tentang keterlibatan sejumlah petinggi Partai Golkar dalam kasus pipanisasi yang melibatkan Bupati Karangasem, Wayan Geredeg, sebagai tersangka.
Pemerasan itu disampaikan melalui pesan singkat di Blackberry kepada Sekretaris DPD Golkar Bali Komang Purnama.
Terkait dengan penetapan tersangka Wayan Geredeg yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karangasem, Rai Budiasa menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Biarkan proses hukum berjalan dengan sebagaimana mestinya dan kami mendukung penuh terhadap proses penegakan hukum," ujarnya. (WRA)
Golkar Bali Anggap Berita Pemerasan Sebagai Angin Lalu
Senin, 20 Januari 2014 20:12 WIB