Negara (Antara Bali) - Isteri salah seorang camat di Kabupaten Jembrana diperas puluhan juta rupiah, dengan modus ancaman akan menyebarkan foto bugilnya di media sosial.
"Kalau ditotal sejak bulan Juli, isteri saya sudah mengirim uang ke pelaku Rp40 juta rupiah. Anehnya, meskipun foto bugil itu belum tentu isteri saya, setiap ditelepon pelaku, isteri saya seperti dihipnotis dan mengikuti segala perintahnya," kata NSW, suami korban, di Negara, Jumat.
Ia mengatakan, terakhir sekitar satu minggu lalu, pelaku yang mengaku bernama Hendri ini menghubungi isterinya dan minta kiriman uang Rp2 juta.
Karena permintaan itu ditolak isterinya, pelaku yang awalnya berkenalan lewat media sosial facebook ini, mengancam akan menyebarkan foto bugilnya.
"Benar saja, karena tidak dikirimi uang sesuai permintaan, ia mengunggah foto wanita bugil mirip isteri saya ke media sosial. Sebagai suami, saya tidak percaya, isteri saya berfoto seperti itu," ujarnya.
Setelah foto tersebut disebar lewat media sosial, pelaku terus melancarkan teror kepada isterinya lewat telepon maupun pesan pendek, termasuk kepada dirinya.
Dari pesan pendek yang tersimpan di handphone NSW, pelaku mengancam, menantang bahkan mengaku sebagai polisi yang bertugas di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Dia juga berkali-kali menghubungi saya, tapi tidak saya angkat. Setelah konsultasi ke saudara dan kawan-kawan di kepolisian, saya disarankan tidak mengangkat telepon darinya, karena khawatir saya akan kalap," katanya.
Karena sudah menganggap perbuatan kriminal, ia mengaku, melaporkan kasus ini ke Polda Bali yang memiliki Unit Cyber Crime unuk melacak keberadaan pelaku.
"Sebelum ke Polda Bali, saya juga melapor dulu ke Polres Jembrana. Kasihan isteri saya shock gara-gara masalah ini. Kami sudah puluhan tahun berumah tangga, selama ini baik-baik saja," katanya.
Ia berharap, dengan kasus yang terjadi pada isterinya tersebut, tidak ada korban lagi dari masyarakat, dengan berhati-hati saat berkenalan dengan orang di media sosial.(GBI)