Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menggandeng penyelenggara transportasi di Pulau Dewata untuk mendukung keamanan dan kenyamanan wisatawan.
"Wisatawan yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, maupun di luar bandara harus teliti, gunakan taksi yang terpercaya, bisa terdeteksi siapa pengemudinya," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Cokorda Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pihaknya berkoordinasi dengan pemangku kepentingan pariwisata di Bali seperti Angkasa Pura, Dinas Perhubungan dan kepolisian, guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan para wisatawan selama di Bali.
Dalam upaya mewujudkan kondisi yang aman dan nyaman bagi wisatawan selama di Bali, imbuh dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, namun perlu sinergi para pemangku kepentingan, masyarakat, media, pengelola taksi, bandara, juga kepolisian.
Baca juga: Dishub Bali perbaiki transportasi umum lewat optimalisasi koridor
Pihaknya juga berencana melakukan pertemuan dengan penyelenggara transportasi di Bali untuk mengupayakan kenyamanan dan keamanan wisatawan dan masyarakat di Pulau Dewata.
Sementara itu, salah satu penyedia jasa transportasi Blue Bird mendukung keamanan penumpang dengan implementasi layar berbasis Internet of Things (IoT) di bagian depan interior kabin kendaraan atau dashboard.
"Layar itu berfungsi lebih dari sekedar penunjuk tarif, namun terdapat fitur pendukung kenyamanan dan keamanan di dalamnya. Selain itu, pengemudi kami juga memiliki identitas resmi," kata General Manager Area Timur Blue Bird Panca Wiadnyana.
Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Denpasar sedang mengusut kasus dugaan pengancaman dan pemerasan terhadap dua warga negara asing asal Amerika Serikat saat menumpangi salah satu taksi di kawasan Seminyak, Kabupaten Badung pada Selasa (2/1).
Baca juga: MRT Jakarta terlibat dalam pembangunan LRT Bali
Video aksi kriminal itu beredar dan menjadi viral di media sosial sehingga membantu aparat kepolisian mengejar pelaku dan ditangkap pada Kamis (4/1) di Bandara Juanda, Surabaya.
Dalam rekaman video yang diambil salah satu penumpang, terekam pelaku meminta bayaran sebesar 50 dollar AS kepada kedua penumpang perempuan tersebut.
Namun oleh kedua perempuan tersebut tidak mau memberikan uang yang pelaku minta, dan mengatakan akan memberikan pelaku uang sebesar Rp50.000.
Pelaku merasa tidak terima dan tetap meminta bayaran sebesar 50 dolar AS kemudian memukul perempuan yang duduk di belakang sebelah kanan menggunakan tangan kiri terbuka, namun tidak mengenai korban.
Korban awalnya menolak permintaan tersebut dan meminta turun di tengah jalan. Namun, karena pelaku terus melakukan pengancaman, korban kemudian memberikan uang 100 dolar kepada pelaku.