Denpasar (Antara Bali) - Bali dalam mempercepat upaya menuntaskan wajib belajar 12 tahun atau setara sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), perlu adanya penambahan ruang kelas baru pada sejumlah sekolah untuk seluruh jenjang pendidikan di Pulau Dewata.
Dengan demikian, seluruh anak didik dapat tertampung mulai dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga SNA/SMK, kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi pada Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada Wakil Presiden Boediono saat melakukan kunjungan kerja ke Bali awal Juni lalu mengusulkan agar mendapat perhatian pusat dalam menambah ruang kelas baru di Bali.
Selain itu meningkatkan biaya operasional pendidikan dan mendirikan unit sekolah baru di sejumlah kabupaten/kota di Bali.
Upaya tersebut untuk mendukung rintisan program wajib belajar 12 tahun atau setara SMA/SMK di Bali.
Bali merintis wajib belajar 12 tahun itu dalam tahun ajaran baru 2010/2011. Berbagai upaya dan persiapan telah dilakukan, termasuk mengalokasikan dana pendidikan lebih dari 20 persen pada APBD Bali maupun APBD kabupaten/kota di daerah ini.
Gubernur Mangku Pastika berharap, menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, tidak ada warga Bali yang tidak menyelesaikan pendidikan minimal di tingkat SMA/SMK.
Upaya tersebut berdampak positif dalam meningkatkan mutu SDM, atau minimal masuk lima besar tingkat nasional pada lima tahun mendatang, sekaligus mampu memenangkan persaingan.
Gubernur Pastika menambahkan, wajib belajar 12 tahun tersebut juga disertai dengan upaya menyeimbangkan perbandingan antara SMA dan SMK.
"Kedua lembaga itu perbandingan 70 persen: 30 persen. Nantinya diharapkan menjadi 50 persen berbanding 50 persen," harap Gubernur Pastika.
Hal itu dimaksudkan agar tamatan SMK langsung mempunyai keterampilan yang dapat dikembangkan sebagai upaya mengatasi pengangguran.
Pemerintah nantinya tinggal memberikan sentuhan-sentuhan dan kemudahan lainnya agar mereka mampu mengembangkan usaha mandiri, ujar Gubernur Pastika.(*)