Banjarnegara (Antara Bali) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Endriartono Sutarno menganjurkan pemerintah Indonesia menghindari membeli kapal selam bekas karena berpotensi membengkaknya biaya perawatan setelah pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut.
"Sebaiknya kalau mau beli, jangan yang bekas karena potensi besaran biaya pemeliharaan dan perawatannya akan menjadi lebih mahal," kata Endriartono kepada Antara di Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu.
Pernyataan tersebut menanggapi adanya penawaran kepada Indonesia untuk membeli kapal selam Kilo Class bekas buatan Rusia.
Menurut Endriartono, pada dasarnya pembelian ataupun pembuatan alutsista akan selalu diiringi dengan anggaran yang harus disiapkan untuk melakukan pemeliharaan pada saat mulai dioperasikan.
"Biaya itu setiap tahunnya akan meningkat sesuai dengan umur alatnya. Itu harus juga diperhitungkan," ujar Endriartono.
"Kalau sampai jatuhnya angka perawatan ini bisa setara dengan biaya untuk membuat atau membeli yang baru, kan pasti lebih baik yang baru," katanya menambahkan. (M038)