Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Dr Nyoman Subanda menilai calon anggota legislatif tidak kreatif dalam berkampanye untuk meraih simpati masyarakat pada Pemilu 2014.
"Sebagian besar caleg masih berkampanye dengan cara memasang spanduk dan baliho yang ujung-ujungnya melanggar aturan," katanya di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kampanye seperti itu tidak membuat masyarakat tertarik. "Seharusnya mereka punya cara-cara yang lebih kreatif," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undiknas itu.
Subanda menyarankan para caleg lebih sering menjaring aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya. "Dengan adanya satu pandangan antara caleg dengan partai diharapkan pengembangan potensi daerah akan sejalan dengan pembangunan bangsa ke depannya," katanya.
Selain itu, dia juga menyarankan agar sosialisasi yang dilakukan oleh calon politikus tidak hanya melalui media massa melainkan juga dengan membangun hubungan emosional seperti hubungan keluarga dan pertemanan. "Apalagi dengan sistem dapil saya kira hal tersebut sangat mungkin dilakukan," ujarnya.
Terkait dengan slogan-slogan yang terpampang di baliho caleg di Bali, seperti "siap ngayah` untuk masyarakat", Subanda menganggapnya sebagai basa-basi semata. (WRA)