Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Dewan Harian Nasional (DHN) 45 Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengatakan, terjadinya karut marut dan turunnya citra Bangsa Indonesia saat ini karena kepemimpinan negara kurang efektif.
"Kehadiran kepemimpinan kurang efektif karena tidak didukung oleh karakter dan kemampuan manajerial, serta terjadinya kelemahan dalam tata kelola pemerintahan, akibat kekeliruan dalam memilih ideologi yang kita anut, yaitu liberalisme yang ternyata tidak sesuai nilai-nilai dan norma bangsa Indonesia," kata Tyasno pada acara seminar nasional terkait peringatan Sumpah Pemuda ke-85 di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan kekeliruan dalam memilih ideologi tersebut menyebabkan masalah beruntun dalam penerapan model demokrasi liberal yang telah menghasilkan berbagai masalah seperti konflik politik antarparpol yang tidak selesai dan kelemahan tata kelola pemerintahan.
"Demokrasi liberal itu pun telah menyebabkan diterapkannya sistem ekonomi pasar bebas yang telah mengakibatkan timbul kesenjangan kaya dan miskin serta dikurasnya kekayaan alam Indonesia oleh pihak investor asing," ucap mantan KSAD ini.
Atas dasar itu, kata dia, pihaknya menyarankan kepada pemerintah untuk kembali menerapkan Pancasila sebagai ideologi negara, karena Pancasila itulah yang paling sesuai dengan budaya politik bangsa.
"Kita harus membenahi sistem dan struktur politik agar sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 asli, yaitu memulai pengaktifan kembali peran dan fungsi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta Garis-Garis Besar Haluan Negara atau GBHN," kata Tyasno menegaskan.(I020/ADT)