Denpasar (Antara Bali) - Koperasi Produsen Tahu dan Tempe (Kopti) Makmur Kota Denpasar kini hanya memiliki stok delapan ton kedelai untuk memenuhi kebutuhan 185 anggota yang bergerak dalam produksi tahu tempe.
"Stok bahan baku itu hanya cukup untuk sehari, karena kebutuhan bahan baku anggota berkurang 50 persen sejak meroketnya harga kedelai dari Rp7.000 sekarang menjadi Rp9.000/kg," kata Ketua Kopti Makmur Denpasar Bambang Haryadi di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, pengadaan kedelai untuk anggota itu selama ini bekerja dengan penyalur kedelai impor yang ada di Kota Denpasar.
"Setiap hari kedelai masuk 7-8 ton dan langsung disalurkan kepada anggota, karena tidak mampu menyetok dalam jumlah besar, karena harga masih tergolong mahal," ujar Bambang Haryadi.
Pihaknya memiliki gudang penyimpanan kedelai berkapasitas cukup besar, hingga kini belum pernah terpenuhi akibat kesulitan dalam bidang pendanaan untuk menyetok bahan baku dalam jumlah memadai.
"Mudah-mudahan mulai bulan depan lebih banyak bisa menyetok dan produksi tahu tempe kembali normal, setelah Perum Bulog Divisi Regional Bali mendapat pasokan 1.500 ton kedelai," ujarnya. (*/ADT)