Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah produsen tahu di wilayah Kota Denpasar, menyiasati kenaikan harga kedelai impor dengan mengubah porsi produknya yang dijual ke pasaran.
"Saya sengaja memperkecil ukuran tahu dari yang biasa diproduksi. Hal itu dilakukan guna menyiasati kenaikan harga bahan baku," kata Suminten, salah seorang produsen tahu di Denpasar, Minggu.
Pengurangan porsi itu untuk memperkecil kerugian akibat tingginya harga kacang kedelai di pasaran, walaupun dengan resiko mendapatkan protes dari pada pelanggannya. Dia mengaku, tidak bisa menaikkan harga produk olahan pangan itu karena takut para pelanggannya tak mau membeli dan beralih ke produsen lain.
Akan tetapi ada juga pembuat tahu yang menaikkan harga sehingga di sejumlah warung, saat ini harganya meningkat dari Rp250 menjadi Rp350 per biji. Kenaikan tersebut membuat sejumlah pembeli mengeluh, seperti disampaikan Ni Ketut Surani, warga Jalan Nusakambangan, Denpasar.
"Bisanya saya beli tahu dapat banyak, kalau sekarang jumlah berkurang karena harganya naik dari Rp250 menjadi Rp350," ujarnya.
Sementara itu Dayu, salah seorang pemilik warung di Denpasar, mengaku, kenaikan tersebut terjadi sejak beberapa hari lalu kemungkinan karena harga kacang kedelai yang meningkat.(IGT)