Kalianda (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bekerjasama dengan Republik Seychelles berencana menggelar "Krakatoa International Fesitival" pada 2014 sebagai kegiatan promosi potensi sektor pariwisata daerah ini.
Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP, di Kalianda, Rabu mengungkapkan bahwa pemerintah daerah setempat dapat belajar dari Republik Seychelles dalam mengemas dan memaksimalkan potensi sektor pariwisata sekaligus memperkenalkan keanekaragaman budaya yang ada kepada masyarakat internasional.
Meskipun negara kepulauan kecil, kata Rycko, Republik Seychelles mampu mengemas potensi negerinya menjadi salah satu destinasi pariwisata internasional yang banyak dikunjungi turis dari berbagai negara.
"Kita perlu belajar banyak dari negara Seychelles dalam mengembangkan sektor pariwisatanya, sehingga kunjungan turis mancanegara dapat terus meningkat setiap tahun," ujarnya.
Bupati Lampung Selatan sempat menerima kunjungan Duta Besar Republik Seychelles dalam rangka mensosialisasikan rencana gelar "Krakatoa International Festival 2014" di Kalianda, Selasa (17/9).
Menurut Rycko Menoza, pengembangan sektor pariwisata tidak akan lepas dari kearifan lokal yang dimiliki masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan.
Ia mengemukakan bahwa nilai-nilai budaya lokal menjadi salah satu modal guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Bumi Khagom Mufakat, selain daya tarik kawasan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang telah mendunia.
Karena itu, ia meminta kepada seluruh jajarannya di Kabupaten Lampung Selatan untuk benar-benar mampu menjadikan berbagai kegiatan festival sebagai wadah mempromosikan potensi daerah tersebut.
Promosi Kabupaten Lampung Selatan itu, bukan hanya sektor pariwisata tapi juga potensi daerah lainnya.
"Festival diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tapi harus mampu memberikan dampak lanjutan bagi promosi potensi daerah. Hal itu harus dilakukan pada ajang Festival Krakatau 2013 yang akan digelar di Lampung Selatan," katanya.
Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito mengungkapkan banyak potensi yang bisa dipromosikan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Lampung Selatan.
Salah satunya, menurut dia, yakni sejarah tentang letusan Gunung Krakatau yang telah mendunia dengan kedahsyatannya. Bahkan saat ini kawasan Gunung Anak Krakatau itu juga telah menjadi salah satu "ikon" dunia yang berada di Indonesia khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.
Hanya saja, menurut pria kelahiran Kalimantan yang mahir berbahasa Indonesia itu, perlu adanya kemasan yang baik sehingga sejarah terkait kawasan Gunung Anak Krakatau itu dapat dijual sebagai destinasi pariwisata untuk skala internasional.
Apalagi Kabupaten Lampung Selatan juga memiliki budaya lokal dapat menjadi daya tarik tersendiri.
"Tentunya mengelola sektor pariwisata tidak hanya dalam bentuk penyediaan infrastruktur pendukungnya. Namun juga perlu adanya hal unik yang bisa menjadi satu daya tarik orang untuk datang, dengan kemasan yang baik," ujarnya. (*/DWA)