Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali mempunyai sasaran untuk mengembangkan tanaman kedelai seluas 7.000 hektare dalam tahun 2013, namun hingga awal Juli ini realisasinya baru 4.000 hektare atau 57 persen.
"Sisanya itu akan terus diupayakan penanaman hingga akhir Desember 2013 dengan harapan target yang ditetapkan dapat tercapai," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardana di Denpasar, Selasa.
Ia mengakui pengembangan palawija termasuk kedelai sebagai tanaman sela yakni padi-padi dan palawija setiap tahunnya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terus merosot.
Tanaman kedelai dalam tiga tahun terakhir juga menurun dari 9.000 hektare menjadi hanya 7.000 hektare. Kurangnya gairah petani mengembangkan palawija, khususnya kedelai dipicu oleh faktor musim basah, yakni lebih banyak hujan.
Wisnuardana menambahkan, dengan demikian petani cenderung menanam padi, karena tersedianya air yang memadai, disamping secara ekonomis lebih menguntungkan.
"Jika tanaman kedelai berkurang, otomatis tanaman padi meningkat, karena petani tetap mengolah lahannya secara maksimal," tutur Wisnuardana. (*/ADT)